Jogja
Sabtu, 2 November 2013 - 18:13 WIB

Sepanjang Musim Kemarau Produksi Beras Galur Turun 25%

Redaksi Solopos.com  /  Maya Herawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Albi Albahi)

Harianjogja.com, KULONPROGO-Sepanjang musim kemarau lalu, Desa Banaran, Kecamatan Galur mengalami penurunan produksi lebih dari 25%.

Para petani yang biasanya memanen lebih dari lima kuintal tiap kali panen, pada tahun ini tidak lebih dari empat kuintal. Bahkan terdapat pula petani yang mengalami produksi hingga 50%.

Advertisement

Rubiyanto, warga pedukuhan XI, Desa Banaran, Kecamatan Galur menuturkan, biasanya berhasil memanen 12 liri beras. Satu liri sama dengan dengan 45 kilogram. “Namun, di musim kemarau ini hanya panen tujuh liri,” ujarnya, Sabtu (2/11/2013).

Memasuki musim penghujan, ia mempunyai sedikit harapan hasil panen kembali seperti semula. Akan tetapi, Rubiyanto juga waspada terhadap serangan hama wereng yang baru-baru ini melanda wilayahnya. “Penyemprotan, supaya tidak kembali gagal panen,” katanya dia.

Kepala Desa Banaran, Dwi Haryanto, menyebutkan, areal persawahan di desanya mencapai 800 hektare. Penurunan produksi panen tentu akan berpengaruh terhadap perekonomian masyarakat setempat.

Advertisement

“Saat ini kami menunggu panen di bulan Desember, semoga lebih baik hasilnya,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif