Jogja
Jumat, 17 Oktober 2014 - 14:40 WIB

MUSIM PENGHUJAN : Hujan Tidak Terjadi Bersamaan

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Harianjogja.com, JOGJA-Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) DIY, Toni Agus Wijaya memaparkan musim hujan di DIY tak terjadi bersamaan.

Perbedaan topografi disebutnya menjadi penyebab hujan terjadi secara bergiliran. Diprediksi, musim hujan diawali dari wilayah Sleman Utara.

Advertisement

Meski hujan ringan sempat terjadi di sejumlah titik, BMKG masih menyatakan saat ini sebagai musim pancaroba. Hal ini ditandai dengan suhu tinggi di siang hari dan rendah di malam hari. Suhu tinggi siang hari disebabkan matahari tegak lurus di atas DIY, kondisi ini hanya terjadi dua kali dalam setahun, pada Oktober dan Februari. Ia berharap agar curah hujan perlahan dapat meningkat.

“Puncak hujan terjadi pada Januari. Gunungkidul akan mendapatkan jadwal musim hujan terakhir, pertengahan November,” beber Toni.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif