Jogja
Jumat, 7 Juni 2013 - 17:23 WIB

Naik, Harga Bawang Merah Tingkat Petani di Bantul Rp22.000 Per Kilogram

Redaksi Solopos.com  /  Maya Herawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto Bawang Merah (JIBI/Harian Jogja/Dwi Prasetya )

Foto Bawang Merah
JIBI/Harian Jogja/Dwi Prasetya

BANTUL-Harga bawang merah di tingkat petani Kabupaten Bantul, dalam beberapa hari terakhir naik sebesar Rp2.000 per kilogram.

Advertisement

Petani bawang merah di Desa Parangtritis, Kecamatan Kretek, Bantul, Kaminem, Jumat mengatakan, kenaikan harga bawang merah sudah terjadi sejak lima hari terakhir akibat hujan yang masih terus mengguyur daerah ini.

Menurut dia, sebelumnya harga bawang merah sebesar Rp20.000 per kilogram, namun saat ini naik menjadi Rp22.000 per kilogram. Sementara, katanya, harga bawang di pasaran bisa mencapai Rp25.000 per kg.

“Kenaikan harga bawang merah ini dikarenakan hujan, bahkan sudah lima hari ini hujan terus, sehingga yang panen sedikit mengakibatkan harga jual naik,” katanya, Jumat (7/6/2013).

Advertisement

Ia mengatakan, kenaikan harga bawang merah ini menguntungkan petani bawang, sebab biasanya saat masa panen datang maka harga komoditas tersebut jatuh, dan menurutnya ada lahan sekitar 2,5 hektare di daerahnya kini tengah dalam masa panen.

“Sebagian kecil lainya juga masih ada yang tengah dalam masa tanam, hasil panen bawang merah ini selain di bawa ke pasar Bantul juga ke Pasar Beringharjo [Kota Jogja],” katanya.

Sementara itu, Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Bantul, Suroto, mengatakan pihaknya membenarkan kenaikan harga bawang merah di Bantul, karena dipengaruhi musim sehingga berpengaruh pada pasokan.

Advertisement

“Di Bantul memang masih ada sebagian wilayah yang panen bawang merah yakni di Desa Parangtritis Kretek, namun di wilayah lain termasuk di kecamatan Sanden sudah habis panen, sehingga benar petani naikkan harga,” katanya.

Menurut dia, di sentra bawang merah Kecamatan Sanden saat ini sudah tidak musim panen bawang karena sudah habis di panen sebulan lalu dengan harga Rp20 ribu sampai Rp21.000 per kilogram.

“Kalau saat ini harganya naik saya kira wajar karena tidak ada saingan yang panen, beberapa waktu lalu saya juga kumpul-kumpul dengan petani dan pengepul kalau memang ada kesepakatan akan naikkan harga,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif