SOLOPOS.COM - Foto Ilustrasi Pengguna Narkoba/Reuters

Narkoba Jogja untuk peredaran ditekan dengan menggandeng seluruh pihak
 
Harianjogja.com, JOGJA — Peredaran narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba) di lingkungan kampus ditekan.  Satuan Tugas Pemberantasan Narkoba di setiap kampus dikerahkan. Saat ini ada delapan kampus yang sudah memiliki satgas, sejauh ini baru empat yang benar-benar aktif.

Dalam Koordinasi Pemetaan Pemberdayaan Peran Serta Masyarakat lingkungan Pendidikan yang digelar di Ruang Rapat Unit IX Kompleks Kepatihan Selasa (1/3/2016),  dari total kampus yang hadir dalam kegiatan itu terdapat tujuh kampus yang mahasiswanya pernah terlibat kasus penyalahgunaan narkoba. Mayoritas kasus terungkap tidak di lingkungan kampus, melainkan di lingkungan kos atau tempat tinggal. Hal ini membuat tugas kampus dalam melakukan pengawasan terkendala.

Promosi Nusantara Open 2023: Diinisiasi Prabowo, STY Hadir dan Hadiah yang Fantastis

“Maka kami sekarang juga sering sidak ke kos-kosan. Sekarang trennya menggunakan narkoba dilakukan di kos sehingga sulit terdeteksi,” ungkap Soetarmono.

Untuk melaksanakan tugas itu, BNNP DIY juga menggandeng Jagawarga untuk juga membentuk Satgas Anti Narkoba di tingkat kampung. Dia berharap Satgas itu nanti bisa bekerja aktif untuk mendeteksi dan segera mendorong pengguna Narkoba untuk direhabilitasi.

“Tidak pelu ke BNN atau Polisi, langsung dirujuk ke panti rehabilitasi bila dia hanya pengguna. Nanti kami akan mendatanya. Kalau pengedar, maka bisa segera dilaporkan ke polisi untuk ditindaklanjuti,” tambah Soetarmono.

Sulitnya mendeteksi mahasiswa yang menggunakan narkoba diakui Koordinator Kopertis Wilayah V DIY Bambang Supriyadi. Menurutnya berdasarkan pengamatannya tingkat kerawanan narkoba paling tingig pada mahasiswa bermasalah. Kendalanya mahasiswa bermasalah, baik DO, keluar dari kampus atau nonaktif kerapkali tak terdeteksi kehidupannya di luar kampus.

Karenanya dia pun meminta para orangtua atau wali mahasiswa untuk ikut membantu mengawasi putra-putrinya yang mengenyam bangku perguruna tinggi di DIY. LIngkugan setempat pun dimintanya untuk aktif mendukung gerakan pemberantasan Narkoba.

“Misalnya orangtua bisa memantau kegiatan apa saja yang diikuti siswa, sehingga pergaulan mereka bisa terjaga dan tak terjerumus menggunakan narkoba,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya