Narkoba Jogja untuk peredaran ditekan dengan menggandeng seluruh pihak
Harianjogja.com, JOGJA — Peredaran narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba) di lingkungan kampus menjadi masalah tersendiri. Sulitnya mendeteksi penyalahgunaan narkoba membuat BNN dan pihak kampus harus berkoordinasi lebih intensif.
Promosi Iwan Fals, Cuaca Panas dan Konsistensi Menanam Sejuta Pohon
Dalam Koordinasi Pemetaan Pemberdayaan Peran Serta Masyarakat lingkungan Pendidikan yang digelar di Ruang Rapat Unit IX Kompleks Kepatihan Selasa (1/3/2016), BNNP DIY bertemu dengan 50 perguruan tinggi negeri dan swasta di DIY. Pertmuan itu sekaligus menjadi upaya BNNP DIY untuk berkoordinasi dalam pemberantasan Narkoba di tingkat kampus.
Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DIY Soetarmono mengatakan sejauh ini mereka sudah bekerjasama dengan delapan kampus untuk membentuk Satuan Tugas Pemberantasan Narkoba di setiap kampus. Ada delapan kampus yang sudah memiliki satgas, sejauh ini baru empat yang benar-benar aktif.
Satgas Narkoba di setiap kampus menurutnya menjadi lembaga yang vital dalam mengawasi peredaran narkoba di perguruan tinggi. Namun Soetarmono mengakui keberadaan Satgas Narkoba di kampus masih belum cukup untuk mengawasi penyalahgunaan narkoba.