SOLOPOS.COM - Ilustrasi pengungkapan kasus penyalahgunaan narkoba. (JIBI/Harian Jogja/Dok.)
Narkoba Jogja, jumlah pengguna berusaha ditekan.
Harianjogja.com, JOGJA — Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DIY, Komisaris Besar Polisi Mardi Rukmianto menargetkan jumlah prevalensi penyalahgunaan narkoba di DIY menurun dan bisa keluar dari 10 besar nasional rekor penyalahgunaan narkoba.
Data penyalahgunaan narkoba di DIY pada 2015 lalu tercatat 60.182 orang. Dari 60.182 orang penyalahgunaan narkoba tersebut, 23.028 orang di antaranya usia muda yang masih coba-coba bersentuhan dengan narkoba, sisanya pengguna yang teratur melalui jarum suntik dan tanpa jarum suntik. Banyaknya pengguna narkoba di DIY menempatkan DIY dalam rangking ke delapan setelah DKI Jakarta.
“Kita mencoba untuk keluar dari 10 besar [rekor penyalahgunaan narkoba],” kata Mardi saat beraudiaensi dengan Harian Jogja di kantor BNNP DIY di Jalan Katamso, Gondomanan, Rabu (18/1/2017).
Mardi mengatakan tingginya penyalahgunaan narkoba di DIY karena DIY merupakan pasar empuk bagi pengedar dengan banyaknya mahasiswa luar daerah. Disisi lain, kesadaran masyarakat untuk melaporkan penyalahguna juga masih rendah. “Tahun ini kami juga targetkan 800 orang korban penyalahguna untuk kami rehab,” kata dia.
Menurutnya, pemberantasan narkoba tidak hanya menjadi tugas BNNP DIY, melainkan butuh keterlibatan semua pihak. Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) harus ada di setiap instansi pemerintahan. Mardi juga berharap perusahaan media untuk aktip memerangi narkoba.
Pemimpin Redaksi Harian Jogja, Anton Wahyu Prihartono menyatakan komitmen ikut memberantas narkoba melalui pemberitaan, karena narkoba merupakan perusak generasi bangsa.