SOLOPOS.COM - Ilustrasi tes urine (JIBI/Solopos/Antara)
BNN Sleman sengaja melakukan tes urine setelah para anggota dewan mengikuti rapat paripurna.
Harianjogja.com, SLEMAN – Badan Narkotika Nasional Kabupaten Sleman, melakukan tes urine terhadap anggota DPRD setempat untuk pemberantasan penyalahgunaan narkotika dan obat terlarang, Rabu (2/11/2016).
BNN Sleman sengaja melakukan tes urine setelah para anggota dewan mengikuti rapat paripurna.
Kepala BNN Kabupaten Sleman Kuntadi mengatakan tidak ada celah bagi peredaran dan penyalahgunaan narkoba di Sleman.
“Upaya pemberantasan tidak pandang bulu termasuk pejabat pemerintahan. Ini sebagai upaya mewujudkan pemerintahan Sleman yang bersih dari narkoba,” katanya.
Menurut dia, tes urine di DPRD Sleman baru pertama kali dilakukan dan dilakukan secara mendadak.
“Memang mendadak dan para anggota dewan tidak ada yang tahu,” katanya seperti dikutip Antara.
Ia mengatakan, dari 50 anggota DPRD Sleman, hanya 37 yang hadir dan dilakukan tes urine. Sedangkan jumlah anggota dewan yang mengikuti rapat paripurna sejumlah 41 orang.
“Sehingga ada empat anggota dewan yang tidak mengikuti tes urine,” katanya.
Kuntadi mengatakan untuk anggota dewan yang belum mengikuti diserahkan ke ketua DPRD Sleman, namun disarankan agar semua menjalani tes urine. Tujuannya untuk memaksimalkan upaya pemberantasan narkoba dari semua elemen masyarakat.
“Dari semua anggota dewan yang menjalani tes, tidak terdeteksi menggunakan narkoba. Sementara untuk yang belum kami serahkan ke ketua DPRD. Jika dirasa memang harus tes, kami siap menjalankan,” katanya.
Ia mengatakan, narkoba sudah menjadi momok nasional. Bahkan saat ini Indonesia tergolong darurat narkoba. Dimana peredaran narkoba sudah mencapai seluruh elemen masyarakat.