Jogja
Jumat, 5 Januari 2018 - 20:40 WIB

Nasib Petani Makin Merana

Redaksi Solopos.com  /  Bhekti Suryani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Nilai tukar petani DIY Desember turun.

Harianjogja.com,JOGJA–Harga produk pertanian yang lebih rendah dibandingkan harga barang dan jasa yang dibayarkan petani, mengakibatkan Nilai Tukar Petani (NTP) DIY pada Desember 2017 turun 0,78%. Bulan sebelumnya NTP tercatat mencapai angka 101,98, turun menjadi 101,18.

Advertisement

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DIY, JB Priyono mengatakan nilai tukar petani merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan atau daya beli petani di pedesaan. Selain itu juga digunakan untuk menunjukkan daya tukar antara produk pertanian yang dijual petani dengan barang dan jasa yang dibutuhkan petani dalam berproduksi dan konsumsi rumah tangga.

“Pada sisi lain, untuk melihat apakah kenaikan harga jual produksi pertanian dapat menambah pendapatan petani sehingga meningkatkan kesejahteraan petani itu sendiri. Karena semakin tinggi NTP maka akan semakin kuar tingkat daya beli petani,” ujar Priyono, Kamis (4/1/2018).

Kenaikan indeks harga produk pertanian yang diterima petani sebesar 0,08% lebih rendah dibandingkan kenaikan indeks harga barang dan jasa yang dibayarkan petani yakni sebesar 0,87%. Penurunan NTP akhir tahun 2017, kata Priyono, terjadi pada subsektor tanaman perkebunan raktar sebesar 2,20%, subsektor hortikultural 0,72% dan subsektor peternakan sebesar 1,02%.

Advertisement

“Sedangkan pada subsektor tanaman pangan mengalami kenaikan sebesar 0,17 persen dan subsektor perikanan yang naik 0,57 persen,” imbuh Priyono.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif