Jogja
Kamis, 10 Februari 2022 - 17:46 WIB

Nasib Tanjakan Bundelan Gunungkidul Setelah Laka Bus Bukit Bego Bantul

David Kurniawan  /  Sri Sumi Handayani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah kendaraan melintas di Tanjakan Bundelan di Kalurahan Jurangjero, Kapanewon Ngawen, Gunungkidul. Foto diambil Minggu (21/2/2021). (Harian Jogja/David Kurniawan)

Solopos.com, GUNUNGKIDUL — Pascakecelakaan bus wisata di dekat Bukit Bego Bantul, Dinas Perhubungan Kabupaten Gunungkidul menetapkan Tanjakan Bundelan di Kalurahan Jurangjero, Kapanewon Ngawen, Kabupaten Gunungkidul bukan jalur wisata.

Oleh karena itu, kendaraan angkutan penumpang dilarang melewati jalur itu karena kondisi jalan ekstrem sehingga rawan kecelakaan. Kepala Dinas Perhubungan Gunungkidul, Rakhmadian Wijayanto, mengatakan pascakecelakaan Bukit Bego di Kabupaten Bantul, langsung mengidentifikasi jalur wisata yang rawan kecelakaan.

Advertisement

Hasilnya, salah satu jalur di Gunungkidul dinilai rawan kecelakaan adalah Tajakan Bundelan. Menurut dia, jalur ini rawan kecelakaan karena memiliki kemiringan ekstrem. Oleh karenanya, wisatawan yang masuk dari Kabupaten Klaten tidak disarankan melalui jalur Tanjakan Budelan.

Baca Juga : Rem Blong, Mobil Terbakar di Tanjakan Bundelan Jalur Klaten-Gunungkidul

Advertisement

Baca Juga : Rem Blong, Mobil Terbakar di Tanjakan Bundelan Jalur Klaten-Gunungkidul

“Tanjakan Bundelan bukan jalur wisata sehingga bus pariwisata dilarang melintasi jalur ini karena sangat berbahaya,” katanya, Kamis (10/2/2022).

Rakhmadian mengungkapkan jalur Tanjakan Bundelan bisa mempersingkat waktu ke Kabupaten Gunungkidul, khususnya pengendara dari Kabupaten Klaten. Namun, lanjut dia, jalan ini hanya untuk kendaraan pribadi.

Advertisement

Baca Juga : Bukit Bego, Jalur Maut Lokasi Kecelakaan Bus di Bantul

Selain menandai jalur rawan kecelakaan sebagai upaya mengurangi risiko kecelakaan, pihaknya juga melaksanakan operasi kendaraan angkutan bersama jajaran Polres Gunungkidul.

“Kami rutin menggelar operasi. Salah satunya di kawasan Kali Pentung, Patuk. Ini sebagai antisipasi agar kendaraan yang digunakan aman serta sebagai upaya mengurangi risiko kecelakaan,” ungkapnya.

Advertisement

Dikonfirmasi secara terpisah, Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Gunungkidul, Wadiyana, mengungkapkan upaya normalisasi Tanjakan Bundelan sudah dilakukan tahun lalu.

Baca Juga : Buntut Laka Maut Bantul, Dishub akan Bikin Jalur Darurat di Bukit Bego

Meski demikian, hasilnya belum maksimal karena tingkat kemiringan masih belum memenuhi standar. Selain itu keterbasan anggaran. “Sudah diturunkan sekitar satu meter. Tapi, memang jalannya masih terlalu curam,” tutur Wadiyana.

Advertisement

Ia juga menyarankan hal yang sama dengan Rakhmadian. Kondisi jalan curam dan sempit sehingga tidak memungkinkan kendaraan besar, seperti bus pariwisata maupun truk berat melalui jalur di Tanjakan Bundelan.

“Solusinya harus lewat jalur utama di Sambeng, Kalurahan Sambirejo. Kalau nekat lewat [Tanjakan] Bundelan akan sangat berbahaya.”

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif