SOLOPOS.COM - Ilustrasi tenaga honorer (DOk/JIBI/Solopos)

Nasib tenaga honorer asal Bantul akan diperjuangkan dengan menggerudug

Harianjogja.com, BANTUL- Puluhan guru dan pegawai honorer kategori II di Bantul, Rabu (9/2/2015) akan bertolak ke Jakarta. Mereka bermaksud mendatangi istana negara dan berdemonstrasi menuntut segera diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Promosi Isra Mikraj, Mukjizat Nabi yang Tak Dipercayai Kaum Empiris Sekuler

“Dari Bantul ada 27 orang yang berangkat menggunakan bus. Kumpul di SMA Negeri 2 Bantul,” terang Ketua Forum Honorer K2 Bantul Subardi, Senin (8/2/2016).

Mereka bakal berangkat bersama honorer K2 se-DIY. Total massa dari DIY sebanyak 100 orang.

Di Jakarta, mereka akan bergabung dengan ratusan honorer K2 dari berbagai wilayah di Indonesia. Para Honorer K2 bermaksud mendatangi Presiden Joko Widodo. Pertama, mereka menanyakan apakah sudah ada tindak lanjut dari pemerintah atas nasib mereka yang tidak kunjung diangkat menjadi PNS.

“Tahun ini informasi dari pusat tidak ada formasi penerimaan PNS untuk honorer K2 kami ingin tanya soal itu,” lanjutnya.

Padahal kata dia, sebelumnya pemerintahan era Presiden Joko Widodo berjanji membuka peluang bagi perbaikan honorer K2.

Dalam demonstrasi tersebut, pihaknya sekaligus menuntut agar pemerintah mengangkat mereka sebagai PNS tanpa tes. “Karena sebelumnya sudah pernah diadakan tes,” imbuhnya lagi.

Pemerintah menurutnya harus mempertimbangkan masa kerja honorer K2 yang mencapai hingga puluhan tahun namun tidak pernah diangkat menjadi PNS.

Di Bantul lanjut Subardi tercatat sebanyak 743 guru dan pegawai honorer K2. Mereka adalah honorer yang bekerja sebelum 2005 di instansi negeri.

“Ada yang guru, ada yang petugas kesehatan, ada juga pegawai di Dinas Pekerjaan Umum. Jumlahnya fifty-fifty antara guru dan pegawai,” imbuh dia.

Ratusan honorer K2 itu pernah mengikuti tes seleksi CPNS pada akhir 2013 namun tidak lolos seleksi. Sebagian honorer K2 yang telah lolos seleksi kini telah diangkat menjadi PNS.

Sedangkan puluhan lainnya yang telah lolos seleksi dianulir menjadi PNS lantaran ketahuan memalsukan data persyaratan seleksi CPNS.

Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Bantul Suprianto mengatakan, sampai sekarang belum ada surat resmi dari Kementerian Aparatur Negara (Kemenpan) dan Reformasi Birokrasi ihwal nasib ratusan honorer K2. “Soal demo saya juga belum tahu, karena tidak memberi informasi ke BKD,” ungkap Suprianto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya