SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Natal & Tahun Baru tak ada pemadaman yang dijadwalkan
Harianjogja.com, JOGJA — PT PLN (Persero) Area Jogja menjamin ketersediaan energi selama liburan Natal 2015 dan Tahun Baru 2017. Pada H-1 Natal hingga H+1 Tahun Baru, tidak akan pemadaman jaringan listrik terencana.
Asisten Manajer Jaringan PT PLN (Persero) Area Jogja Bambang Eko Haryono mengatakan untuk menjamin kenyamanan pelanggan, pada H-1 Natal hingga H+1 Tahun Baru, tidak akan ada pemadaman terencana misalnya untuk perawatan jaringan. Namun, jika terjadi listrik padam dalam rentang waktu tersebut, hal itu berarti terdapat gangguan. Saat ini, PT PLN (Persero) Area Jogja sedang berusaha memaksimalkan waktu untuk memlihara jaringan sehingga sudah selesai sebelum H-1 Natal. PLN juga melakukan pemangkasan pohon yang mengancam keamanan jaringan.
“Jika nantinya, ada listrik padam, berarti karena gangguan. Dalam pemberian layanan, kami memang masing tergantung masyarakat terutama yang memiliki pohon yang mengancam jaringan listrik. Kadang kami sulit mendapatkan izin untuk memangkas,” papar dia kepada wartawan di RM Ny Suharti, Jl Gedongkuning, Jogja, Rabu (21/12/2016).
Ia menjelaskan, gangguan yang paling besar yang terjadi di DIY adalah karena disebabkan pohon. Data yang dimiliki PLN, periode Januari hingga November 2016, sebesar 38% gangguan yang terjadi disebabkan oleh pohon. Kemudian, 20% disebabkan peralatan jaringan yang juga dipicu oleh sentuhan pohon.
Ia mengatakan, mengenai pohon, terkadang ada perbedaan kepentingan dengan pemerintah kota dan kabupaten. Pohon yang berada di tengah kota merupakan perindang kota. Namun, jika sudah mengganggu jaringan listrik, maka PLN akan memangkasnya. “Demi keselamatan. Listrik dinikmati bukan hanya terangnya saja, tetapi juga harus bisa dinikmati secara aman,” ungkap dia.
Supervisor Operasi Jaringan PT PLN (Persero) Area Jogja Hery Fitriyadi mengatakan, selama masa liburan Natal dan Tahun Baru, PLN tetap menyiagakan personel jika ada gangguan yang terjadi. “Di setiap rayon ada dua regu di mana setiap regu terdiri dari dua orang. Namun, untuk Jogja ada lima regu. Ada pula yang stand by di kantor. Yang berada di rumah juga selalu stand by,” ungkap dia.