SOLOPOS.COM - Sebuah truk pengangkut pasir dihentikan polisi karena nekat melintasi jalur non tambang, Senin (19/8/2013).

Sebuah truk pengangkut pasir dihentikan polisi karena nekat melintasi jalur non tambang, Senin (19/8/2013).

Harian Jogja.com, SLEMAN—Polisi mulai menindak sejumlah truk yang nekat melintasi jalur non tambang di kawasan Cangkringan Sleman, Senin (19/8/2013). Penertiban dilakukan pada titik yang terpasang rambu-rambu larangan truk melintas. Selama ini, ratusan truk masih nekat melintas di jalur non tambang setiap harinya.

Promosi Timnas Garuda Luar Biasa! Tunggu Kami di Piala Asia 2027

Pantauan Harian Jogja.com, salah satu titik yang menjadi fokus pengawasan polisi yakni jalur dari depan Balaidesa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan menuju Kinahrejo.

Polisi menindak belasan truk yang nekat melalui jalur dari dan menuju Kinahrejo. Jalur menuju Kinahrejo banyak dipilih para sopir truk karena kondisi jalan masih halus. Mereka memanfaatkan jalur itu ketika akan mengambil pasir dari dan menuju kawasan penambangan, Desa Kepuharjo Cangkringan.

Dalam operasi, polisi menilang sejumlah truk bermuatan yang nekat melewati jalur dari arah utara. Sedangkan truk yang dari arah selatan belum bermuatan diminta berbelok ke timur melewati jalur menuju Pagerjurang.

Kapolsek Cangkringan, AKP Surahman, yang memimpin giat operasi menjelaskan, pihaknya hanya menjalankan aturan. Rambu-rambu larangan truk melewati jalur itu sudah sejak sebulan lalu terpasang, namun ratusan truk masih nekat melintas.

“Sebenarnya sudah sebulan lebih, karena ada Operasi Ketupat Progo 2013, kami baru lakukan penertiban sekarang, kalau lebih dari 30 hari memang harus ditertibkan,” ungkap di lokasi penertiban.

Kepala Desa Umbulharjo, Bejo Mulyo, menambahkan pihaknya sebenarnya menjadi korban atas persoalan ini. Karena truk tersebut mengambil pasir dari wilayah Kepuhharjo tetapi melintas dan merusak jalur di kawasan Umbulharjo. Pemantauan semakin susah dilakukan karena banyaknya truk yang masuk tanpa mengenal waktu bahkan hingga dinihari.

Keluhan warga dari hari ke hari kian bertambah. Setiap dinihari banyak truk yang ngebut. Kemudian pagi hari mereka turun secara pelan membawa muatan pasir. “Bahkan ada warga yang pernah diserempet truk pengangkut pasir,” kata Bejo.

Karena itulah dia berharap penertiban terus dilakukan agar tidak semakin parah dampaknya baik dari sisi infrastrukstur maupun sosial kemasyarakatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya