Nelayan Bantul Dilatih Mata Pencaharian Lain

ilustrasi (DOK)

BANTUL—Kementerian Kelautan dan Perikanan menyerahkan bantuan paket pelatihan mata pencaharian bagi nelayan di Bantul, Rabu (15/2). Bantuan pelatihan digelar karena saat musim paceklik nelayan kerap merugi.

Promosi Primata, Permata Indonesia yang Terancam Hilang

“Datangnya angin musim barat yang sering menimbulkan cuaca ekstrim dan gelombang tinggi menjadi masalah serius bagi nelayan Nelayan bisa kehilangan mata pencahariannya,” kata Menteri Kelautan dan Perikanan, Sharif C Sutardjo, saat menyerahkan bantuan di Pantai Depok, Kretek, Bantul.

Bentuk pelatihan tersebut antara lain budidaya perikanan darat, pengolahan hasil perikanan, permesinan, usaha garam rakyat dan kerajinan. ”Pelatihan mata pencaharian ini juga disesuaikan dengan kebutuhan pasar,” kata Sharif.

Kendati ada bantuan paket mata pencaharian alternatif, Sharif meminta nelayan tidak meninggalkan pekerjaan lamanya. Menurut dia, bantuan tersebut juga diberikan di seluruh kawasan Indonesia, terutama wilayah yang kerap mengalamai dampak angin barat, seperti Sulawesi, Maluku, Jawa Timur, Jawa Barat dan Nusa Tenggara. Pada 2012 ini, Pemerintah telah menganggarkan Rp4,9 miliar untuk melaksanakan program ini.

Salah satu nelayan Bantul, Rahmat, 26, mengaku senang mendapatkan bantuan pelatihan tersebut. Menurut dia, akibat tidak melaut, dia kehilangan penghasilan sebesar Rp200.000 atau setara dengan 70 kilogram ikan sekali tangkap. Untuk menyiasatinya, dia mengandalkan kolam lelenya meski tidak seberapa hasilnya.

“Sekali panen hanya Rp300.000. Karena itu besar harapan kami untuk mendapatkan pekerjaan baru selain melaut. Dengan demikian kami tidak perlu bergantung sepenuhnya pada laut saja, tapi melaut tetap tidak saya tinggalkan,” tandasnya. (Harian Jogja/Andreas Tri Pamungkas)