SOLOPOS.COM - Petugas Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pantai Depok, menunjukkan lobster hasil tangkapan nelayan, Jumat (15/12/2017).(Herlambang Jati Kusumo/JIBI/Harian Jogja).

Harga lobster mencapai hingga Rp900.000 per kilogram.

Harianjogja.com, BANTUL–Setelah tidak sempat melaut beberapa hari pasca-Badai Cempaka, para nelayan Pantai Depok, Parangtritis, Kretek, Bantul kini mulai panen udang lobster yang harga jualnya jauh lebih tinggi dari harga ikan biasa.

Promosi Mendamba Ketenangan, Lansia di Indonesia Justru Paling Rentan Tak Bahagia

Wakil Ketua Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pantai Depok Kabul Rustanto mengatakan, saat ini laut selatan musim Lobster. “Biasanya musim Lobster berlangsung selama tiga minggu, di Desember, namun kemarin November sedikit-sedikit sudah mulai ada [lobster],” kata Kabul Jumat (15/12/2017).

Menurutnya saat ini merupakan masa puncak panen lobster. Dalam sehari nelayan Depok bisa membawa pulang satu kwintal lobster.

“Untuk harga jual [lobster] sendiri tergantung jenisnya. Untuk lobster jenis Batu Rp350.000 per kilogram, Lobster Pasir Rp500.000 per kilogram, Lobster Kipas Rp750.000 per kilogram dan yang paling mahal yaitu Lobster Mutiara Rp900.000 per kilogram,” ujarnya.

Lobster yang paling banyak didapat sendiri yaitu Lobster Batu. Saat ini lobster dari pantai selatan itu banyak dipasarkan ke Jepang. Sedangkan pemasaran dalam negeri sendiri menurut Kabul masih rendah, karena harga dianggap mahal.

Salah satu nelayan, Karsono mengaku sangat senang ketika musim lobster seperti ini karena menambah pemasukan lebih. Namun nelayan dilarang undang-undang mengambil lobster yang sedang bertelur atau lobster yang masih kecil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya