Jogja
Selasa, 27 Desember 2022 - 20:32 WIB

Nelayan di Kulonprogo Libur Melaut karena Cuaca Ekstrem

Catur Dwi Janati  /  Abdul Jalil  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi ikan tangkapan nelayan. (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Solopos.com, KULONPROGO — Para nelayan di Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta, tidak bisa melaut karena cuaca ekstrem dan tingginya gelombang tinggi di laut selatan. Padahal, di masa libur Natal dan Tahun Baru ini perminataan ikan di Kulonprogo sedang tinggi-tingginya.

Kepala Bidang Pemberdayaan Nelayan Kecil dan Pengelolaan Pelelangan Ikan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kulonprogo, Wakhid Purwosubiantoro, menjelaskan selama beberapa hari terakhir gelombang laut di pesisir selatan Kulonprogo sangat tinggi. Sehingga mulai tanggal 23 Desember 2022 lalu, nelayan Kulonprogo menepi dan tidak ada yang melaut.

Advertisement

“Anginnya besar sama gelombangnya tinggi, jadi enggak ada yang berani melaut. Jadi ini enggak ada ikan,” ujarnya pada Senin (26/12/2022).

Wakhid mengatakan permintaan ikan sedang tinggi di periode libur Nataru ini. Namun, karena tidak ada pasokan ikan dari nelayan lantaran tidak bisa melaut, kebutuhan ikan terpaksa disuplai dari daerah lain.

Advertisement

Wakhid mengatakan permintaan ikan sedang tinggi di periode libur Nataru ini. Namun, karena tidak ada pasokan ikan dari nelayan lantaran tidak bisa melaut, kebutuhan ikan terpaksa disuplai dari daerah lain.

Dia menyebut kebutuhan ikan di Kulonprogo saat ini diambil dari Jawa Tengah, seperti Cilacap dan Semarang.

Baca Juga: Jadi Penyebab Kemacetan Jogja, Polisi Tak Segan Menindak Juru Parkir Liar

Advertisement

Permintaan ikan untuk mencukupi kebutuhan restoran hingga warung makan di libur kali ini terhitung tinggi. Kenaikan permintaan ini biasanya terjadi sampai tahun baru nanti. Sayangnya cuaca ekstrem ini juga diprediksi terjadi hingga 30 Desember nanti.

“Ini hujan ekstrem seperti ini belum berani melaut. Apalagi nanti ini bertahannya sampai tanggal 30 Desember,” lanjutnya.

Salah satu solusi yang paling bisa diimplementasikan nelayan di tengah cuaca ekstrem seperti ini ialah menangkap ikan dari tepian. Cara ini mungkin dilakukan saat nelayan tidak bisa melaut.

Advertisement

Baca Juga: Hadeh, Wisatawan di Pantai Parangtritis Banyak yang Buang Sampah Sembarangan

“Cuma mereka melempar jaring ered, mereka engga melaut kesana, tapi hanya dari pinggir, non-perahu,” ujarnya.

“Kalau itu enggak masalah. Mancing di pinggir laut, kemudian jaring ered di pinggir laut berani, itu enggak masalah. Tapi kalau keluarnya enggak berani, kami belum berani untuk menyuruh para nelayan melaut, imbasnya tinggi,” ujarnya.

Advertisement

Hanya saja tangkapan ikan yang bisa dihasilkan ketika mencari ikan di tepi tentu tak sebanyak dengan tangkap di laut, untung-untungan saja sifatnya.

“Musimnya juga ekstrem, mereka juga tidak selalu dapat. Ukuran untung-untungan ada yang pernah dapat besar juga 2-3 kilogram, tapi kan enggak mesti kaya di tengah [laut],” lanjutnya.

Baca Juga: Jalan Terlalu Gelap, Mobil Terjun ke Sendang Ngembel Bantul

Kenaikan permintaan ikan di tengah libur Nataru memang berpotensi terjadi melihat jumlah wisatawan di Kulonprogo yang mayoritas mengunjungi wisata pantai.

Subkoordinator Kelompok Substansi Objek dan Daya Tarik Wisata, Dinas Pariwisata Kulonprogo, Anom Sudarinto menuturkan wisata pantai masih primadona sebagai tujuan wisatawan selama libur Natal. Berdasarkan data ada 7426 wisatawan yang mengunjungi Pantai Glagah, 911 wisatawan mengunjungi Pantai Congot dan 134 wisatawan dan Pantai Trisik.

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Gelombang Laut Tinggi, Kebutuhan Ikan Kulonprogo Terpaksa Dipasok dari Cilacap & Semarang

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif