Jogja
Selasa, 19 Agustus 2014 - 02:20 WIB

Nelayan Gunungkidul Panen Tongkol

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/DOk)

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL- Nelayan di Pantai Baron, Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, panen ikan tongkol, setelah beberapa bulan terakhir tidak melaut dan paceklik ikan.

Salah seorang nelayan Pantai Baron, Pendek mengatakan mulai hari ini sudah mulai mendapatkan ikan jenis tongkol dan beberapa ikan lainnya termasuk kakap merah.

Advertisement

Ia mengatakan dari beberapa kapal nelayan yang melaut sebagian besar mendapatkan tongkol rata-rata 25 kilogram. Saat ini harga jual ikan tongkol Rp23.000 per kilogram.

“Hasil penjualan ikan lumayan, sudah bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari, setelah empat bulan tidak melaut,” kata dia.

Advertisement

“Hasil penjualan ikan lumayan, sudah bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari, setelah empat bulan tidak melaut,” kata dia.

Pendek mengatakan selama empat bulan tidak melaut dirinya hanya mengandalkan dari hasil tangkapan “jingking”, dan bekerja sebagai petani di desanya. “Sudah bersyukur mulai panen ikan, hasilnya lumayan,” katanya.

Menurut dia, panen ikan akan terjadi selama pertengahan sampai awal musim hujan mendatang.

Advertisement

Salah satu nelayan Pantai Baron Sakiyem juga mengatakan selain tongkol, para nelayan bisa mendapatkan jenis ikan yang sudah mulai bisa ditangkap, seperti kuniran, kartomarmo, dan kakap.

“Namun, ikan kakapnya masih kecil-kecil, belum bisa menangkap yang besar seperti biasanya,” kata Sakiyem.

Sementara itu, pedagang ikan di Pantai Baron, Pani mengatakan dirinya sudah mulai mendapatkan ikan dari nelayan.

Advertisement

“Kalau kemarin-kemarin memang sulit sekali mendapatkan ikan dari nelayan. Bahkan bisa dikatakan kemarin sempat paceklik ikan,” katanya.

Komandan SAR Pantai Baron Marjono mengatakan meski ada angin kencang, namun sudah tidak sekencang beberapa hari lalu, sehingga gelombang laut agak landai.

Namun demikian, ia mengimbau nelayan agar berhati-hati karena cuaca dalam beberapa bulan terakhir sering berubah,” kata Marjono.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif