SOLOPOS.COM - Nelayan mengangkat mesin kapal seusai melaut di kawasan pantai Baron, Kemadang, Tanjungsari. (Harian Jogja/Herlambang Jati Kusumo)
Nelayan Pantai Baron, Kemadang, Tanjungsari belum dapat kepastian penggunaan Bahan Bakar Gas
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL–Nelayan Pantai Baron, Kemadang, Tanjungsari belum dapat kepastian penggunaan Bahan Bakar Gas (BBG) untuk mengganti bahan bakar yang digunakan sekarang.
Ketua kelompok nelayan Pantai Baron, Sumadi mengatakan pernah mendengar wacana tersebut. “Pernah dengar juga wacana tersebut. Tapi belum ada sosialisasi resmi, pastinya kapan,” ujarnya Jumat (26/1/2018).
Dia mengatakan jika memang wacana tersebut akan direalisasikan harus benar-benar dijelaskan apa kelebihan dan kekurangan penggunaan gas tersebut. Menurutnya jika memang banyak keunggulannya para nelayan disana dirasanya akan mau mengikuti peralihan tersebut.
“Ya semisal memang banyak baiknya, saya rasa akan mau nelayan disini. Tapi ya kita lihat juga dengan gas itu apa benar kuat tenaganya, keamanan gimana, dan apakah mudah nantinya didapat. Hal itu juga harus jelas,” ujarnya.
Menurut Sumadi saat ini nelayan masih cukup nyaman dengan mesin atau bahan bakar yang dipakai sekarang. Dirasanya untuk melaut dikawasan ombak di selatan cukup baik. Tidak ada kendala begitu berarti juga menurutnya.
Sementara itu terkait sosialisasi pergantian menggunakan BBG, Sekretaris Dinas Kelautan dan Perikanan, Gunungkidul, Sugeng Raharjo memang baru satu kawasan. “Baru nelayan di pantai Sadeng kemarin itu. Untuk Baron dan pantai lain yang ada nelayannya memang belum,” katanya.
Dia mengatakan program tersebut adalah program dari Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BPMIGAS). Sementara dinas hanya menjembatani. Dia mengatakan kurang tahu menahu kenapa belum dilanjutkan kembali untuk wilayah Gunungkidul.