SOLOPOS.COM - Ilustrasi nelayan (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Harianjogja.com, KULONPROGO- Kelompok Nelayan Tani Maju Trisik Kabupaten Kulon Progo sudah tidak melaut dan beralih menjadi petambak udang, karena pendapatannya lebih besar.

Ketua Kelompok Nelayan Tani Maju Trisik Sunaryo Hadi mengatakan saat ini nelayan fokus mengembangan tambak udang yang hasilnya jauh lebih tinggi ketimbang melaut.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Ia mengatakan setiap nelayan memiliki luas lahan tambak antara 2.000-5.000 meter persegi. Setiap kali panen antara 70-75 hari, keuntungan yang didapat nelayan mencapai puluhan juta, beda saat melaut terkadang harus merugi karena hasil tangkapan tidak cukup untuk biaya operasional.

“Biaya operasional sekali melaut berkisar Rp150 ribu hingga Rp200 ribu. Terkadang, sekali melaut hanya mendapat tiga sampai lima kilogram (kg) ikan. Ini membuat nelayan beralih ke budi daya tambak udang, meski modal awal mencapai Rp300 juta sampai Rp500 juta,” katanya, Selasa (21/10/2014).

Saat musim panen ikan laun, kata Sunaryo, jumlah kapal yang melaut hanya 12 kapal dari 20 kapal. Saat ini, nelayan yang melaut hanya menggunakan tiga kapal.

“Latar belakang nelayan di Trisik adalah petani. Kemudian mencoba peruntungan menjadi nelayan, tapi setelah melaut tidak menjanjikan, maka nelayan berpindah ke budi daya udang,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya