SOLOPOS.COM - Ilustrasi/dok

Ilustrasi/dok

BANTUL–Badai Narelle yang telah mereda sejak sepekan lalu masih menyisakan dampak buruk bagi sebagian nelayan. Sebelum badai menerjang, nelayan Pantai Samas mampu mendaratkan sekitar 40 kilogram lobster dalam sekali melaut. Namun kini, hasil tangkapan lobster rata-rata hanya 20 kilogram.

Promosi Selamat Datang di Liga 1, Liga Seluruh Indonesia!

“Total berat hasil tangkapan memang kurang memuaskan. Namun kalau beruntung, bisa dapat lobster besar yang beratnya di atas setengah kilogram. Harganya satu ekor bisa mencapai Rp600.000,” kata Mugari, salah satu nelayan di Pantai Samas, Srigading, Sanden, Selasa (22/1/2013).

Untuk diketahui, Badai Narelle mulai menerjang Samudra Hindia sejak awal Januari. Badai yang berdampak pada tingginya gelombang laut dan angin kencang di sepanjang pesisir pantai Selatan itu mengakibatkan para nelayan tidak dapat melaut selama sekitar dua pekan.

Mugari menerangkan, Badai Narelle biasanya berbarengan dengan musim hujan. Adapun kali ini juga bertepatan dengan musim lobster dan ikan layur. “Lobster biasa [berat di bawah setengah kilogram] harganya Rp300.000 per kilogram. Kalau layur hanya Rp15.000 per kilogram,” ujarnya.

Untuk menangkap lobster, para nelayan menggunakan jaring kendengan yang dibenamkan selama satu hari satu malam. Sembari menunggu lobster terkumpul dalam jaring kendengan yang dikaitkan pada jangkar, para nelayan terkadang juga meluangkan waktu untuk menangkap layur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya