Jogja
Selasa, 22 Januari 2013 - 20:15 WIB

Nelayan Samas Nekat Melaut dari Gunungkidul

Redaksi Solopos.com  /  Esdras Ginting  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi/dok

Ilustrasi/dok

BANTUL–Badai Narelle yang telah mereda sejak sepekan lalu masih menyisakan dampak buruk bagi sebagian nelayan. Sebelum badai menerjang, nelayan Pantai Samas mampu mendaratkan sekitar 40 kilogram lobster dalam sekali melaut. Namun kini, hasil tangkapan lobster rata-rata hanya 20 kilogram.

Advertisement

“Total berat hasil tangkapan memang kurang memuaskan. Namun kalau beruntung, bisa dapat lobster besar yang beratnya di atas setengah kilogram. Harganya satu ekor bisa mencapai Rp600.000,” kata Mugari, salah satu nelayan di Pantai Samas, Srigading, Sanden, Selasa (22/1/2013).

Untuk diketahui, Badai Narelle mulai menerjang Samudra Hindia sejak awal Januari. Badai yang berdampak pada tingginya gelombang laut dan angin kencang di sepanjang pesisir pantai Selatan itu mengakibatkan para nelayan tidak dapat melaut selama sekitar dua pekan.

Mugari menerangkan, Badai Narelle biasanya berbarengan dengan musim hujan. Adapun kali ini juga bertepatan dengan musim lobster dan ikan layur. “Lobster biasa [berat di bawah setengah kilogram] harganya Rp300.000 per kilogram. Kalau layur hanya Rp15.000 per kilogram,” ujarnya.

Advertisement

Untuk menangkap lobster, para nelayan menggunakan jaring kendengan yang dibenamkan selama satu hari satu malam. Sembari menunggu lobster terkumpul dalam jaring kendengan yang dikaitkan pada jangkar, para nelayan terkadang juga meluangkan waktu untuk menangkap layur.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif