Jogja
Sabtu, 16 November 2013 - 23:45 WIB

NGAYOGJAZZ 2013 : Djaduk Ferianto Sebut Jazz Sebagai Musik Perlawanan

Redaksi Solopos.com  /  Maya Herawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ngayogjazz 2013. (JIBI/Harian Jogja/Gigih M Hanafi)

Harianjogja.com, SLEMAN-Penanggung jawab pagelaran musik Ngayogjazz 2013 Djaduk Ferianto menegaskan musik jazz sebagai bagian dari perlawanan.

Dedengkot grup musik kontemporer Kua Etnika itu mengatakan kehadiran gelaran musik tahunan itu banyak ditunggu masyarakat khususnya pecinta musik.

Advertisement

“Jazz itu lahir karena budaya perlawanan dan kami menyelenggarakan konsep Ngayogjazz di tengah masyarakat sebagai salah satu langkah di mana genre musik ini tidak elit tetapi merakyat,” ujarnya, Sabtu (16/11/2013).

Penyelenggaraan Ngayogjazz 2013, yang kali ini dilaksanakan di Sidoakur Sleman itu, akan terus memertahankan konsep menyatu di tengah alam dan masyarakat. Konsep unik melibatkan warga kampung bakal dipertahankan untuk gelaran tahun tahun mendatang.

Khusus tahun ini, panitia memilih tema rukun agawe ngajazz dimana tagline itu juga menegaskan perlawanan. Kondisi melawan ketidakharmonisan yang kata Djaduk tampak nyata dalam bermasyarakat saat ini.

Advertisement

Menurutnya, kondisi sosial politik banyak timpang, semrawut sehingga idiom rukun agawe ngejazz yang merupakan plesetan dari falsafah Jawa rukun agawe santoso itu pada intinya mengajak kembali untuk hidup rukun berdampingan.

“Jazz di sini sebagai media untuk merukunkan kembali, tidak sekadar bermain diatas panggung tetapi memunculkan perilaku bersosialisasi yang jazz banget, yang santai, rukun, harminis.”

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif