Jogja
Kamis, 16 November 2017 - 17:40 WIB

NGAYOGJAZZ 2017 : Wani Ngejazz Luhur Wekasane

Redaksi Solopos.com  /  Bhekti Suryani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Jumpa pers Ngayogjazz 2017, di di Innside Hotel, Maguwoharjo pada Kamis (16/11/2017). (Birgita Olimphia Nelsye/JIBI/Harian Jogja)

Ngayogjazz 2017 akan digelar di Dusun Kledokan, Selomartani, Kalasan, Sleman.

Harianjogja.com, SLEMAN— Jogja memiliki sejumlah acara jazz yang rutin dilakukan. Salah satunya adalah Ngayogjazz. Ngayogjazz 2017 akan digelar pada 18 November 2017.

Advertisement

Djaduk Ferianto selaku pegiat Ngayogjazz yang juga merupakan aktor, sutradara dan musikus mengatakan, selama 11 tahun ini Ngayogjazz terus mempertahankan karakternya. Ngayogjazz memiliki karakter yang berusaha mengisi jagat seni musik dengan melibatkan elemen masyarakat baik pemilik venue, pengisi acara, masyarakat umum maupun media.

Acara ini akan digelar di Dusun Kledokan, Selomartani, Kalasan, Sleman. Panitia penyelenggara acara telah melakukan survei ke berbagai tempat sejak Januari 2017 hingga akhirnya terpilihlah dusun Kledokan RW 02.

Tema Ngayogjazz kali ini berbicara tentang perjuangan. Tagline yang diusung, Wani Ngejazz Luhur Wekasane.
“Artinya, siapa yang berani ngejazz akan mendapat kemuliaan. Mereka antara lain pemusik, penonton, dan semua yang hadir disitu akan mendapat kemuliaan. Kemulian di sini adalah kemulian yang jujur, bukan kemuliaan yang dikejar-kejar”, tutur Djaduk saat ditemui dalam konferensi pers Ngayogjazz di Innside Hotel, Maguwoharjo, Kamis (16/11/2017).

Advertisement

Sampai saat ini, acara Ngayogjazz masih digratiskan. “Kami tekankan orientasi kami bukan profit”, tegasnya. Dalam penyelenggaraannya, mereka juga didukung oleh Pemda DIY dalam hal pendanaan. Ini didapat dari potongan dana keistimewaan tahun lalu.

Seperti event-event sebelumnya, Ngayogjazz kerap menyedot kehadiran ribuan pengunjung yang hendak menikmati alunan musik jazz dari musisi ternama nasional maupun internasional. Istimewanya Ngayogjazz, event ini dapat disaksikan gratis tanpa harus merogoh kocek dalam-dalam seperti event musik jazz lainnya yang lebih sering dinikmati kalangan menengah ke atas.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif