Ngebut karena Dituduh Klitih, Pelajar di Bantul Kecelakaan hingga Meninggal

Solopos.com, BANTUL — Seorang pelajar berinisial PKW, 14, mengalami kecelakaan lalu lintas tunggal saat dikejar-kejar orang karena dituduh sebagai pelaku klitih. Pelajar itu hingga akhirnya meninggal dunia setelah motornya menabrak pembatas jalan di simpang tiga BRI Cabang Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu (22/3/2023) sekitar pukul 02.45 WIB.

Kasi Humas Polres Bantul, Iptu I Nengah Jeffry, mengatakan saat ini petugas masih melakukan penyelidikan dan pengembangan atas kasus kecelakaan tunggal tersebut. Berdasarkan keterangan saksi di sekitar lokasi kejadian, korban kabur karena diduga pelaku klitih. Kemudian menabrak pembatas jalan hingga akhirnya meninggal dunia.

Promosi Uniknya Piala Asia 1964: Israel Juara lalu Didepak Keluar dari AFC

“Berdasarkan keterangan saksi begitu, tetapi kebenarannya masih kami cek CCTV yang ada,” kata dia, Rabu.

Insiden ini bermula saat korban yang mengendarai sepeda motor jenis Honda Vario dengan nomor polisi AB-5774-JV melaju dari barat ke timur di Jalan Jendral Sudirman tepatnya simpang tiga BRI Cabang Bantul, Depok RT 03, Bantul. Korban melaju dengan kecepatan tinggi lantaran merasa dikejar oleh sepeda motor lain yang tidak diketahui identitasnya.

“Sesampainya di TKP, karena sepeda motor yang dikendarai korban melaju kencang maka korban merasa kesulitan mau belok ke utara, sehingga melaju lurus dan menabrak pembatas jalan dan terjadilah kecelakaan tersebut,” kata Jeffry.

Akibatnya korban mengalami luka parah di bagian kepala hingga tidak sadarkan diri. Ia sempat dilarikan ke rumah sakit PKU Muhammadiyah Bantul, tetapi nahas nyawanya tidak tertolong dan meninggal dunia. Sepeda motor korban mengalami ringsek di bagian depan. Kasus ini masih didalami oleh petugas kepolisian.

“Sekarang petugas masih melakukan pendalaman atas kasus ini. Korban informasinya sudah dimakamkan hari ini,” ucap Jeffry.