Jogja
Senin, 11 Juni 2012 - 16:00 WIB

Nurcholis Suharman Mundur Dari Komite Pembangunan GOR Klebengan

Redaksi Solopos.com  /  Harian Jogja  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SLEMAN—Salah satu anggota Komite Pembangunan Gelanggang Kesenian, Pemuda, dan Olahraga (GOR) Klebengan, Nurcholis Suharman mundur.

Anggota DPRD Sleman itu mengklaim surat penguduran dirinya dibuat bukan karena sebelumnya pernah mengajukan diri menjadi anggota komite.

Advertisement

Dia mengaku mundur karena namanya tiba-tiba ada dalam Surat Keputusan (SK) Bupati Sleman Nomor: 301/kep.KDH/A/2010, tanggal 29 September 2010. Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Sleman itu mengatakan belum pernah mendapatkan salinan surat keputusan tersebut.

“Pencantuman nama saya di komite tidak atas sepengetahuan saya maupun pihak KNPI yang katanya saya wakili. Jadi saya tidak pernah tau kalau nama saya tiba-tiba masuk dalam komite,” ungkap Nurcholis di ruang Fraksi Golkar, DPRD Sleman, Senin (11/6).

Selama menjadi anggota komite, sejak pertengahan 2010, Nurcholis mengaku tidak pernah mendapatkan honorarium atau imbalan. Kendati begitu, Ketua Fraksi Golkar DPRD Sleman itu mengaku pernah dua kali diundang bersama Dewan Kesenian, Dewan Kebudayaan dan KONI untuk rapat di kantor Bappeda Sleman untuk sosialisasi siteplan GOR senilai Rp9,9 miliar tersebut.

Advertisement

“Di sana saya hanya diminta masukan berkaitan dengan fasilitas yang dibutuhkan pemuda dalam gelanggang. Hanya sampai di situ saja keterlibatan saya, selanjutnya tidak ada,” tandas Ketua Fraksi Partai Golkar itu.

Keterlibatan pria asal Desa Maguwoharjo, Depok ini sempat disorot koleganya sesama anggota dewan. Sebab, muncul opini kemungkinan rangkap jabatan dan masalah etika dewan sebagai pengawas, bukan subjek yang diawasi. Karena itu Nurcholis mengajukan surat pengunduran diri ditujukan kepada bupati Sleman, tertanggal 2 Juni 2012.

Ketua Komite Pembangunan GOR Mujiman tidak menampik pernyataan Nurcholis. Mujiman membenarkan bahwa komite diangkat melalui surat keputusan Bupati, namun tanpa melalui pelantikan dan sumpah jabatan.

Advertisement

“Pak Nurcholis memang hanya dimintai masukan tentang kepemudaan. Dan untuk masalah SK atau pengangkatan jabatan komite secara resmi memang tidak pernah diadakan,” ujar Mujiman.

Mujiman menegaskan tidak semua anggota komite terlibat secara total dalam proses pembangunan GOR. Dan untuk honor, Mujiman mengaku memang belum pernah dirinya mengeluarkan honor bagi anggota.

“Bahkan untuk keperluan konsultasi ke Jakarta, saya mengeluarkan biaya dari kocek pribadi. Namun saya tidak ingin ini diganti, saya melakukannya dengan ikhlas. Yang jelas, saya tidak mengerti aturannya soal ini (honor). Petunjuk dari pusat juga belum tahu,” ungkap Mujiman.(ali)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif