Jogja
Senin, 8 Desember 2014 - 18:19 WIB

Nyamuk Pembunuh Demam Berdarah Disebar di Bantul

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi nyamuk penyebar DBD (JIBI/dok)

Harianjogja.com, BANTUL- Metode penanggulangan demam berdarah dengue (DBD) dengan melepas nyamuk ber-wolbachia dimulai di Bantul.

Nyamuk ber-wolbachia adalah nyamuk aedes aegypti penyebab demam berdarah yang telah mengandung bakteri wolbachia. Bakteri yang berasal dari tubuh serangga lalat itu disuntikan ke telur nyamuk aedes aegypti untuk menghambat perkembangan virus dengue penyebab demam berdarah yang ada dalam tubuh nyamuk tersebut.

Advertisement

Pelepasan telur nyamuk itu dilakukan Pusat Kedokteran Tropis dan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM) di Dusun Jomblangan, Desa Banguntapan, Kec. Banguntapan Bantul Senin (8/12/2014).

Program yang dinamail Eliminate Dengue Project (EDP) yang didukung Yayasan Tahija Indonesia itu merupakan kali ke dua dilakukan di DIY setelah pada awal 2014 dilaksanakan di Sleman. Dan merupakan proyek penelitian pertama di Indonesia.

Peneliti Utama EDP Riris Andono Ahmad mengatakan, penelitian ini untuk melihat apakah nyamuk mengandung bakteri wolbachia itu dapat hidup dan berkembang biak di Indonesia.

Advertisement

Sebab, berdasarkan uji laboratorium, bakteri wolbachia yang bersarang di tubuh nyamuk aedes aegypti terbukti mampu mengeliminasi virus dengue penyebab demam berdarah. Penelitian serupa juga dilakukan di Australia, Vietnam, Brazil dan Columbia.

“Jadi penelitian ini masih dalam fase awal untuk melihat apakah nyamuk ber-wolbachia ini bisa berkembang biak atau tidak, belum pada meneliti apakah di lapangan terbukti menekan angka demam beradarah. Di negara lain mereka juga dalam fase awal,” terang Andono Ahmad Senin (8/12/2014).

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif