SOLOPOS.COM - UPACARA MELASTI DI SURABAYA

Nyepi 2017 untuk upacara Melasti di Pantai Ngobaran

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL — Ribuan umat Hindu memadati Pantai Ngobaran, Desa Kanigoro, Kecamatan Saptosari, pada Minggu (12/3/2017). Mereka melaksanakan upacara Melasti, sebagai rangkaian perayaan Hari Raya Nyepi tahun baru caka 1939 yang jatuh pada 28 Maret mendatang.

Promosi Berteman dengan Merapi yang Tak Pernah Berhenti Bergemuruh

Baca Juga : NYEPI 2017 : Ribuan Umat Hindu Ikuti Upacara Melasti

Dalam upacara yang dilakukan secara khidmat itu. Prosesi diawali arak-arakan gunungan, sesembahan dan pura mini yang disebut pratima. Ribuan umat berjalan dari parkiran Pantai Ngobaran menuju ke tempat upacara yang berada di tepi pantai dengan diiringi mantar suci dan kidung suci. Rombongan pembawa gunungan,sesembahan dan pratima ini dipimpin oleh seorang wasi.

Prosesi ini menggambarkan laku spiritual untuk menuju kesempurnaan. Manusia harus berjalan di jalan kebenaran untuk mensucikan diri. Sesampai di tempat upacara yang berada di tepi Pantai Ngobaran, seluruh gunungan, pratima dan sesembahan langsung ditempatkan di sekitar Pura Paseban Segoro Ukir.

Dengan khusuk, beberapa wasi memanjatkan doa kepada Hyang Sang Widhi. Selesai memimpin doa, para wasi langsung membawa air yang sudah didoakan untuk dipercikkan ke seluruh kawasan Pura Segara Wukir. Hal tersebut melambangkan proses pensucian lingkungan pura  dari hal-hal yang bersifat kotor.

Setelah itu, para wasi kembali ke lokasi upacara dan melanjutkan ritual dengan melakukan labuhan sarana upacara mulai dari gunungan, pratima dan sesembahan ke laut selatan. Sebelum melabuh seluruh sarana upacara, umat Hindu yang bertugas membuangnya menunggu ombak yang cukup besar. Saat ombak yang ditunggu tiba, seluruh sarana upacara langsung dibuang ke laut dan diperebutkan oleh warga.

Selesai labuhan, rangkian upacara melasti dilanjutkan dengan grebeg gunungan yang berisi segala hasil bumi.  Ratusan warga serta umat Hindu ikut berebut gunungan karena diyakini akan membawa berkah bagi keluarga untuk satu tahun yang akan datang.

Purwanto berharap Upacara Meslati dapat berkontribusi bukan hanya untuk umat hindu saja. “Kami sudah berkoordinasi dengan dinas pariwisata agar kegiatan ini dimasukkan dalam kalender pariwisata. Kami juga ingin berkontribusi untuk pembangunan Gunungkidul,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya