Jogja
Kamis, 14 Juli 2016 - 02:40 WIB

OBJEK WISATA BANTUL : Bupati Suharsono Evaluasi Kebocoran Retribusi

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pantai Parangtritis.dok

Kebijakan meloloskan sejumlah kendaraan yang masuk ke TPR Parantrtisi akan dievaluasi.

Harianjogja.com, BANTUL– Bupati Bantul Suharsono berjanji akan segera melakukan evaluasi dengan adanya kebijakan pelolosan kendaraan di Tempat Pemungutan Retribusi (TPR) Pantai Parangtritis beberapa hari yang lalu.

Advertisement

Menurutnya meskipun hal tersebut sudah seringkali terjadi dan berulang, pihaknya akan terus melakukan evaluasi dan mencarikan solusi untuk mengantisipasi kejadian serupa.

“Sebenarnya untuk mengurangi kepadatan arus sudah diantisipasi, di tiap-tiap lampu merah sudah diberlakukan satu arah jalan untuk mengurai kepadatan kendaraan, namun hal tersebut masih kurang efektif sampai di depan pintu gerbang TPR,” katanya, Rabu (13/7/2016).

Ia berjanji dalam bulan depan untuk terus memberikan evaluasi kepada pihak terkait agar saat pada musim liburan dengan kepadatan pengunjung dapat lebih diantisipsi. Menurutnya harus dilakukan tindakan tegas dan persiapan yang lebih matang lagi untuk menghadapi permasalahan ini agar saat musim liburan pendapatan daerah tetap maksimal.

Advertisement

“Mulai bulan depan nanti kita evaluasi lagi, juga untuk parkir-parkir liar dan beberapa retribusi di tempat wisata baru,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bantul, Bambang Legowo menjelaskan diloloskannya sejumlah kendaraan wisatawan di depan pintu masuk TPR Induk Parangtritis Jumat lalu dilakukan untuk mengatasi kemacetan yang ada.

“Sebenarnya kami kan sudah punya kesepakatan, kalau kendaraan di depan TPR Parangtritis padat dan menyebabkan kemacetan, maka kendaraan yang mengantre bisa diloloskan,” ujarnya.

Advertisement

Dikatakannya kebijakan untuk meloloskan sejumlah kendaraan di depan pintu masuk TPR Parangtritis Jumat lalu bukan sebuah keputusan yang diambilnya sendiri, melainkan pihaknya juga telah berkordinasi dengan pihak kepolisian. “kami mengambil keputusan karena mempertimbangkan kondisi lalu lintas pada sat itu dan juga telah berkordinasi dengan pihak kepolisian,” ungkapnya.

Bambang menjelaskan menjelaskan jika sebenarnya untuk melakukan antisipasi agar kendaraan tak sampai mengantre di depan TPR, penambahan petugas yang berjaga di depan TPR sudah ditambah. Namun karena volume kendaraan Jumat lalu sangat membeludak, akhirnya kebijakan meloloskan kendaraan harus diambil.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif