SOLOPOS.COM - JIBI/Harian Jogja/Gigih M. Hanafi Ilustrasi

JIBI/Harian Jogja/Gigih M. Hanafi
Ilustrasi

Harianjogja.com, SLEMAN—Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Sleman berharap status Merapi tetap aktif normal hingga liburan Idulfitri tahun ini. Mereka takut, jika status Merapi naik bisa memengaruhi kunjungan wisatawan ke Merapi.

Promosi Sejarah KA: Dibangun Belanda, Dibongkar Jepang, Nyaman di Era Ignasius Jonan

Kepala Disbudpar Sleman, A. A. Ayu Laksmi Dewi mengaku belum memiliki standar yang pasti larangan wisatawan berkunjung ke Merapi. Namun pihaknya akan selalu berkoordinasi dengan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) DIY untuk menentukan aman tidaknya Merapi dikunjungi.

“Untuk menentukan Merapi aman dikunjungi atau tidak kami akan berkoordinasi dengan BPPTKG DIY. Jika ada instruksi kawasan wisata di lereng Merapi harus di tutup untuk wisatawan, kami tentu akan menutupnya,” kata Ayu di Humas Setda Sleman, Kamis (25/7/2013).

Ayu mengatakan telah menyiapkan beberapa perbaikan sarana dan prasarana objek wisata di Sleman, yakni di Tlogo Putri, Gardu Pandang hingga Volcano Tour. Pihaknya juga melakukan pembinaan pada pemilik hotel dan restoran di lereng Merapi itu.

Ayu menambahkan, jika Gunung Merapi tidak bisa dikunjungi maka wisatawan akan diarahkan untuk datang ke desa wisata. Terlebih desa wisata di Sleman banyak yang menyuguhkan keindahan alam dari gunung Merapi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya