SOLOPOS.COM - Peluncuran aplikasi Calljack untuk O’Jack Taxi Motor di Phuket, Jogja, Minggu (15/11/2015) malam. (Harian Jogja/Kusnul Isti Qomah)

Ojek di Jogja bertahan karena menjawab kebutuhan masyarakat

Harianjogja.com, JOGJA—Pengelola O’Jack Taxi Motor menilai ojek baik konvensional maupun online atau dalam jaringan (daring) hadir karena menjawab kebutuhan masyarakat akan transportasi.

Promosi Mabes Polri Mengusut Mafia Bola, Serius atau Obor Blarak

Direktur Utama CV Hoki Project yang mengelola O’Jack Taxi Motor Nanang Kuswoyo mengungkapkan ojek daring lahir karena kebutuhan masyarakat  akan transportasi belum tercukupi oleh angkutan umum yang beroperasi saat ini.

“Mengenai aturan, kami menyerahkan kembali kepada Pemerintah. Tapi kami punya beberapa usulan salah satunya mengenai tarif,” ujar dia, Jumat (18/12/2015).

Ia mengatakan, salah satu hal yang diperdebatkan adalah transparansi tarif. Ada kekhawatiran pelaku ojek daring memberikan tarif terlampau murah sehingga merusak pasar penyedia jasa serupa misalnya ojek konvensional. Hal itulah yang dinilai menjadi pemicu persinggungan.

Pemerintah diharapkan, bisa memberikan solusi misalnya dengan menentukan standarisasi tarif yaitu dengan menentukan tarif batas bawah dan tarif batas atas. “Pemerintah juga bisa menentukan trayeknya karena ojek memang dibutuhkan masyarakat,” ujar dia.

Ia menjelaskan, sejak berdiri 2010 sampai saat ini, O’Jack Taxi Motor memiliki 35 kendaraan di mana ada delapan rider wanita. Ada pun tarif dua km pertama yakni Rp10.000 selanjutnya dikenai tarif Rp2.000 per km dan tarif tunggu Rp500 per menit. Setiap hari, pesanan O’Jack Taxi Motor dari Call Center bisa mencapai 200 hingga 300 pesanan.

Untuk menambah kenyamanan masyarakat, O’Jack Taxi Motor pun meluncurkan aplikasi Calljack dengan menggandeng Gamatechno pada 15 November 2015. Nanang mengungkapkan, untuk layanan Calljack ia sudah merekrut 100 rider dari masyarakat Jogja.

Mereka mengikuti training untuk menjadi rider yang baik dan paham dengan aplikasi ini. Aplikasi ini bisa diunduh baik iOS maupun Android.

Tidak hanya rider laki-laki, layanan Calljack juga menyediakan rider perempuan. Ada sekitar enam rider perempuan. “Rider antara  O’Jack dan Calljack berbeda. Tarifnya juga ada perbedaan. Dua km pertama sama-sama Rp10.000, namun untuk satu km berikutnya dikenai Rp2.500 dan tarif tunggu Rp500 per menit,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya