Jogja
Rabu, 6 Januari 2016 - 10:40 WIB

OLEH OLEH JOGJA : Intip Terminal Abu Bakar Ali Diminati dan Dirindu

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Karyawan Pusat Oleh-oleh Kios No.50 di Terminal Abu Bakar Ali (ABA) Susi menunjukkan intip nasi yang dijual di kiosnya, Selasa (5/1/2016). (Bernadheta Dian/JIBI/Harian Jogja)

Intip yang terbuat dari nasi ini banyak dibeli oleh wisatawan luar Jogja seperti Semarang.

 

Advertisement

Karyawan Pusat Oleh-oleh Kios No.50 di Terminal Abu Bakar Ali (ABA) Susi menunjukkan intip nasi yang dijual di kiosnya, Selasa (5/1/2016). (Bernadheta Dian/JIBI/Harian Jogja)

Harianjogja.com, JOGJA-Oleh-oleh seperti bakpia, yangko, dan geplak sudah tak asing lagi bagi wisatawan yang berkunjung ke Jogja. Mereka sudah mulai beralih pada makanan unik nan renyah seperti intip yang rasanya gurih.

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA-Oleh-oleh seperti bakpia, yangko, dan geplak sudah tak asing lagi bagi wisatawan yang berkunjung ke Jogja. Mereka sudah mulai beralih pada makanan unik nan renyah seperti intip yang rasanya gurih.

Saat libur Natal dan Tahun Baru kemarin, pedagang oleh-oleh intip di kawasan Terminal Abu Bakar Ali (ABA) Jogja kebanjiran order. Intip yang terbuat dari nasi ini banyak dibeli oleh wisatawan luar Jogja seperti Semarang.

“Kalau orang jauh lebih milih makan di tempat daripada dibawa pulang. Selain makan tempat, intip juga gampang remuk [hancur] jadi mereka beli lalu dimakan di bus,” kata Susi, karyawan Pusat Oleh-Oleh Khas Jogja yang menempati kios Parkiran ABA No.50, Selasa (5/1/2016).

Advertisement

Pada masa liburan lalu, setidaknya Susi mampu menjual antara 50-100 intip per hari. Namun pada hari biasa seperti sekarang ini, rata-rata ia menjual 50 intip.

Intip buatan Bantul yang dicetak bulat berdiameter 30 cm ini hadir dengan dua varian rasa yakni gurih dan manis. Untuk intip manis, ada taburan karamel gula jawa di atasnya sementara untuk rasa gurih hanya tampil polosan. Susi menjualnya dengan harga Rp10.000 per intip.

Susi mengatakan, berjualan oleh-oleh di kawasan terminal memberi berkat peruntungan baginya. Pasalnya wisatawan yang belum sempat membeli oleh-oleh di Pasar Beringharjo maupun di kawasan Malioboro dapat membeli oleh-oleh di Parkiran ABA sembari kembali ke angkutan yang mereka tumpangi.

Advertisement

“Kalau di Beringharjo kan mungkin ramai jadi tidak sempat. Buat mereka yang parkir di ABA, yang mau naik bus kan bisa sekalian beli di sini [Parkiran ABA],” ujar dia.

Selain intip, penjualan bakpia juga laku keras. Sama halnya dengan penjualan intip, rata-rata penjualan bakpia per hari bisa mencapai 100 kardus.

Biasanya, kata Susi, bagi wisatawan jarak dekat akan membeli bakpia basah yang masa kadaluarsanya hanya lima hari. Namun bagi wisatawan yang ingin membawa bakpia ke luar Jawa, mereka membeli bakpia kering yang masa kadaluwarsanya sampai satu bulan.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif