SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Harianjogja.com, BANTUL–Gelombang tinggi yang terjadi di sepanjang Pantai Selatan DIY sejak Senin (2/12/2013) lalu membuat ratusan nelayan di pesisir kabupaten Bantul nganggur. Nelayan terpaksa menghentikan aktivitas penangkapan ikan karena kondisi ombak sedang tidak bersahabat.

“Kami terpaksa tidak bekerja sementara waktu karena tinggi ombak mengancam keselamatan nelayan,” kata Mulyono salah satu nelayan Pantai Depok, Selasa (3/12/2013).

Promosi Nusantara Open 2023: Diinisiasi Prabowo, STY Hadir dan Hadiah yang Fantastis

Ketinggian gelombang laut yang mencapai hampir enam meter ini cukup membuat takut nelayan yang akan melaut. Menurut dia, dari 50 kapal nelayan, hanya satu kapal nelayan pendatang yang nekat tetap melaut. “Kami sudah ingatkan tapi tetap nekat berangkat melaut,” ujarnya.

Senada diungkapkan nelayan bernama Dardi, tingginya gelombang laut selatan menjadi kendala nelayan beroperasi. Akibatnya, ratusan nelayan terpaksa nganggur. “Nanti kalau ombak sudah normal lagi baru kami mulai melaut,” ujarnya.

Akibat terhentinya aktivitas melaut ini nelayan mengaku dirugikan belasan jutaan rupiah. Pasalnya, saat ini termasuk sedang musim ikan.Selain itu, pasokan ikan juga jadi minim. Jika biasanya pasokan ikan didatangkan dari luar daerah mencapai sekitar satu ton per hari kini menjadi lebih.

Ketua Koperasi TPI Minabahari 45 Pantai Depok, Tarmanto membenarkan kondisi gelombang saat ini sangat berisiko bagi nelayan yang nekat melaut. Ia menambahkan biasanya gelombang tinggi tidak akan lebih dari empat hari sehingga pada liburan akhir pekan nanti diharapkan sudah kembqali normal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya