SOLOPOS.COM - Kepala ORI DIY, Budhi Masthuri ditemui di SMAN 1 Wates, Kulonprogo, Rabu (12/10/2022). - Harian Jogja/Catur Dwi Janati

Solopos.com, KULONPROGO — Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Daerah Istimewa Yogyakarta mendatangi SMAN 1 Wates untuk menghimpun informasi terkait dengan adanya laporan penyekapan dan intimidasi seorang wali murid berinisial AP setelah mengkritik kebijakan seragam sekolah.

Kunjungannya ke SMAN 1 Wates itu sekaligus untuk mengklarifikasi terhadap pernyataan dari palpor, AP terkait peristiwa tersebut.

Promosi Kisah Pangeran Samudra di Balik Tipu-Tipu Ritual Seks Gunung Kemukus

Kepala ORI DIY, Budhi Masthuri, mengatakan dalam pertemuan dengan pihak SMAN 1 Wates kali ini, pihaknya banyak menggali informasi soal mediasi yang digelar antara sekolah, paguyuban orang tua (POT) siswa, dan seorang wali murid di kantor Satpol PP.

“Kami fokuskan pada dugaan penyalahgunaan wewenang yang terjadi di kantor Satpol PP Kulonprogo,” kata dia, Rabu (12/10/2022).

Menurut dia, kejadian di ruangan Satpol PP itu tidak bisa dilepaskan dengan konteks soal seragam dan lain-lain. Untuk itu, pihaknya juga meminta kepala sekolah supaya menjelaskan terkait pengadaan seragam, penggalangan dana sekolah, dan lainnya.

Baca Juga: Panglima TNI Kontrol Langsung Pemeriksaan 3 Prajurit soal Tewasnya PNS Semarang

“Subtansinya kami belum bisa sampaikan karena ini baru pengumpulan data,” kata Budhi.

Pengumpulan data oleh ORI DIY terkait dengan duduk perkara penyebab peyekapan itu untuk mengetahui siapa yang berinisiatif, apa agenda awalnya dan perkataan orang-orang terkait. Dari pertemuan di SMAN 1 Wates, ORI DIY juga mengonfirmasi kebenaran kejadian pertemuan yang terjadi di Kantor Satpol PP.

“Kemudian apa-apa yang disampaikan pelapor beberapa kemudian dikonfirmasi. Hanya kemudian mereka memaknainya tidak seperti itu. Kemudian proses ketemuan, pembahasan seragam dan sebagainya itu juga didapatkan penjelasannya,” lanjutnya.

Setelah mengumpulkan sejumlah informasi, Budhi mengaku tidak menemukan perbedaan penjelasan kejadian yang terjadi di Kantor Satpol PP antara pelapor dengan pihak lainnya. Hanya saja ada perbedaan persepsi pemaknaan pada peristiwa-peristiwa tersebut.

Baca Juga: Pelat Nomor Terlihat Gelap, Mobil Dinas Pemkab Gunungkidul Ditilang Polisi

“Tidak ada perbedaan untuk kejadiannya. Tetapi kemudian ada perbedaan persepsi. Memaknai suara keras, versi pak AP seperti apa dan versi mereka seperti apa begitu, itu yang berbeda. Tapi terkonfirmasi ada suara keras, ada pertemuan dana sebagainya, itu terkonfirmasi,” lanjutnya.

Kepala SMAN 1 Wates, Aris Suwasana menuturkan bila kedatangan ORI DIY ke SMAN 1 Wates untuk mengklarifikasi tentang pertemuan yang digelar di Kantor Satpol PP terkait dengan persoalan seragam.

“Kami jelaskan bahwa kami maupun POT hanya mengklarifikasi karena si AP ini selalu mengatakan penyidik dan menunjukan lencana,” ungkapnya.

“Harapan kami dari sekolah maupun POT kalau di tempat Satpol PP ini akan terjadi musyawarah yang lebih rileks tidak seperti seorang penyidik,” tuturnya.

Baca Juga: Pemuda Madiun Luncurkan Buku Banteng Terakhir Kesultanan Yogyakarta, Ini Isinya

ORI DIY, kata Aris juga sempat menanyakan kondisi anak pelapor apakah mengalami intimidasi selama di sekolah. Aris menyebut bila anak pelapor tidak mendapat intimidasi di sekolah dan bersosialisasi dengan baik bersama temannya.

“Sudah bersosialisasi dengan temannya, mengikuti pembelajaran biasa aja. Jadi enggak ada tekanan sama sekali,” ungkapnya.

Sekolah juga sempat diminta menjelaskan alur penyediaan seragam di SMAN 1 Wates dan prosesnya. Aris menegaskan bila proses pengadaan seragam tetap merujuk Permendikbud No.45/2014 serta Permendikbud No.75/2016.

“Seragam itu hak orang tua, jadi panjenengan boleh beli sendiri, boleh tidak beli, boleh beli sebagian, jadi tidak ada paksaan sama sekali. Dari POT sendiri mengatakan, kalau memang tidak puas tidak sesuai dan sebagainya bisa dikembalikan. Kembali uang, kembali barang. Pengadaan semuanya dari POT, sekolah sama sekali tidak mengurusi soal seragam,” jelasnya.

Baca Juga: Selain 2 Rumah Rusak Berat, Longsor di Sleman Juga Akibatkan 2 Orang Terluka

Beberapa poin tersebut juga disampaikan ke ORI DIY perihal alur pengadaan seragam di SMAN 1 Wates.

“Rekomendasi dari ORI ya kalau bisa bagaimana kalau damai. Kami akan melihat dari pihak mereka seperti apa damainya,” tambahnya.

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Datangi SMAN 1 Wates soal Penyekapan Wali Murid, Ini yang Ditemukan ORI DIY

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya