SOLOPOS.COM - Antre beras saat Operasi Pasar Murni (OPM) 2015 di Bandung, Kamis (26/2/2015). (Bulog). (Rachman/JIBI/Solopos)

Operasi pasar, warga keluhkan kualitas beras pemerintah.

Harianjogja.com, BANTUL- Sejumlah warga mengeluhkan kualitas beras yang dijual pemerintah dalam operasi pasar murah (OPM) yang digelar di Desa Srimartani, Piyungan Bantul, Rabu (4/3/2015).

Promosi Nusantara Open 2023: Diinisiasi Prabowo, STY Hadir dan Hadiah yang Fantastis

Operasi Pasar Murni (OPM) yang digelar di balai desa Srimartani itu tampak lengang. Kendati Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kabupaten Bantul menyediakan beras murah sebanyak dua ton. Sejumlah warga justru urung membeli beras yang dijual Rp7.400 per kilogram itu dan pulang dengan tangan hampa.

Rubiyem, salah seorang warga mengaku enggan membeli beras tersebut. Pertama harganya lebih mahal dari harga beras untuk keluarga miskin (raskin) yang hanya dibanderol Rp6.800 per kilogram. Sementara kualitas beras hampir sama.

“Saya lebih baik menunggu raskin saja, Jumat [6/3/2015] nanti sudah dibagikan,” tuturnya.

Warga lainnya yang enggan identitasnya disebutkan juga mengeluhkan kualitas beras OPM. Menurut sumber itu, beras tersebut warnanya sudah kusam seperti raskin. Ia mengklaim biasa memegang raskin.

“Kualitasnya sama dengan raskin, saya enggak jadi beli,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya