SOLOPOS.COM - Pegawai Perum Bulog Sub Divre Madiun melayani pembeli saat digelar operasi pasar beras murni seharga Rp 7.400/kg, Jumat (27/2/2015). Kegiatan tersebut diselenggarakan untuk mengantisipasi dan mengendalikan harga beras yang saat ini mencapai Rp. 9.000/kg. (JIBI/Solopos/Antara/Siswowidodo)

Operasi pasar kembali dilangsungkan. Kali ini ada 44.000 ton beras yang digelontorkan.

Harianjogja.com, JOGJA – Bulog Divisi Regional (Divre) DIY tetap menjalankan opersi pasar (OP) meski harga beras sudah turun.

Promosi Nusantara Open 2023: Diinisiasi Prabowo, STY Hadir dan Hadiah yang Fantastis

Kepala Bulog Divre DIY Langgeng Wisnu Adinugroho mengatakan pihaknya akan menggelontorkan stok beras dari empat gudang sebanyak 44.657,5 ton di tiga kabupaten/kota, yakni Sleman, Bantul, dan Kota Jogja. Dari ketiga wilayah tersebut, ia mengakui permintaan operasi pasar terbesar ada di Bantul. Selama sepekan, permintaan operasi pasar mencapai 37.150 ton.

“Sedangkan untuk wilayah Kota Jogja hanya 7,5 ton saja. Sisanya sebanyak 6.000 ton diorder Sleman,” katanya, Selasa (17/3/2015).

Permintaan operasi pasar Kota Jogja baru diterima beberapi hari lalu. Pasalnya, dalam rencana operasi pasar yang telah ia tetapkan sebelumnya, tak ada penjadwalan untuk Kota Jogja.

Beberapa Kecamatan yang akan menjadi titik operasi pekan ini, adalah Ngampilan dan Purbayan (18/3/2015), Gondokusuman dan Mantrijeron (19/3), serta Kraton dan Gondomanan (20/3/2015). Hingga kini, ia mengakui persediaan beras di gudang Bulog Divre DIY masih cukup untuk tiga bulan ke depan. Stok beras yang tersisa sekitar 5.400 ton.

Jumlah itu belum termasuk rencana tambahan suplai dari beberapa daerah seperti 3.000 ton dari Surabaya, 2.500 ton dari Solo, 1.000 ton dari Madiun, dan 700 ton dari Mojokerto.

Harga beras OP sekitar Rp7.400/kg. Jika dibandingkan dengan operasi pasar sebelumnya, harga ini sedikit lebih mahal.

“Operasi [pasar] sebelumnya, kalau tidak salah harganya Rp6.800 per kilogram,” tuturnya.

Berdasarkan pantauan Harianjogja.com Selasa (17/3/2015) siang, harga beras di DIY saat ini memang berangsung-angsur turun. Sejumlah pedagang beras yang ada di kawasan Pasar Beringharjo menjual beras jenis C4 dari Rp10.200 per kilogram menjadi Rp10.000 per kilogram. Mentik Wangi hingga kini masih dijual Rp11.000 per kilogram atau belum turun.

Saraswati, salah seorang pedagang beras di Pasar Beringharjo mengakui, sebelum naik harga beras C4
yang dijual berkisar Rp9.000/kg.

“Ya jelas ada penurunan. Terutama setelah naik menjadi Rp10.200 per kilogram,” keluhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya