SOLOPOS.COM - Cocok Tanam Gunakan Tanah Mars (Ubergizmo)

 

Ia menjelaskan 31 desa sasaran optimalisasi lahan pekarangan yakni desa yang lahan pertaniannya terbatas dan mempunyai Kelompok Wanita Tani (KWT) yang sudah terdaftar di BKPPP Bantul.

Promosi Antara Tragedi Kanjuruhan dan Hillsborough: Indonesia Susah Belajar

 

 

 

Harianjogja.com, JETIS– Luasan lahan pekarangan masyarakat di Kabupaten Bantul saat ini mencapai 10.164 hektare, namun dari luas tersebut hanya 30% saja luasan lahan pekarangan mampu dioptimalkan.

Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan (BKPPP) Bantul, Pulung Haryadi mengatakan hanya sebagian kecil lahan pekarangan saja yang dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat di Bantul, hal tersebut yang kemudian mendorong Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul menetapkan optimalisasi lahan pekarangan di 31 desa dengan instruksi bupati.

“Dengan instruksi bupati ini akan meminta kecamatan dan desa untuk mendukung kegiatan pemanfaatan lahan pekarangan. Tahap awal, tahun ini akan dioptimalkan lahan pekarangan di 31 desa,” ujarnya disela-sela kegiatan Gerakan Makarya Bangun Desa di Balai Desa Sumberagung, Jetis, Bantul, Rabu (27/4).
Ia menjelaskan 31 desa sasaran optimalisasi lahan pekarangan yakni desa yang lahan pertaniannya terbatas dan mempunyai Kelompok Wanita Tani (KWT) yang sudah terdaftar di BKPPP Bantul.

“Harapannya untuk tahun 2017, seluruh KWT di 75 desa dapat mengoptimalisasi lahan pekarangannya,”katanya
Menurutnya desa-desa tersebut akan mendapatkan pelatihan penanaman model demplot atau petak percontohan, bantuan bibit dan pengolahan hasil pekarangan. Dalam kegiatan tersebut juga melibatkan penyuluh swadaya.

“Penyuluh swadaya terdiri atas 120 orang di bidang pertanian, 25 orang di bidang kehutanan, dan 86 orang dibidang perikanan, kemudian dengan adanya instruksi bupati ini juga bisa menjadi payung hukum bagi kecamatan dan desa dalam penganggaran kegiatan optimalisasi lahan pekarangan,” katanya.

Sementara itu Bupati Bantul Suharsono mengatakan seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk yang meningkat, maka perlu juga untuk peningkatkan produksi pangan.

“Potensi lokal perlu dimanfaatkan, masyarakat sendiri harus selalu berperan dalam penyediaan bahan pangan, distribusi dan konsumsi pangan. Warga harus bisa memanfaatakan lahan pekarangan di rumahnya sendiri, dengan melihat kondisi tanah mereka harus tau harus menanam tumbuhan apa,” ujar Suharsono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya