Orang hilang terkait ormas tertentu yang merekrut anggota di Jogja dikhawatirkan akan mempengaruhi minat menyekolahkan anak di Jogja
Harianjogja.com, JOGJA – Kasus orang hilang diduga terkait keberadaan ormas Gafatar dianggap cukup mengganggu bagi dunia pendidikan tinggi di DIY. Dikhawatirkan akan muncul rasa was-was dari kalangan orangtua murid yang ingin menyekolahkan anaknya di DIY.
Promosi Liga 1 2023/2024 Dekati Akhir, Krisis Striker Lokal Sampai Kapan?
Koordinator Kopertis Wilayah V Bambang Supriyadi mengatakan pihaknya khawatir bila isu ini terus berlarut-larut jumlah mahasiswa baru dari luar daerah akan merosot cukup signifikan. Fenomena serupa menurutnya pernah terjadi beberapa waktu lalu saat santer isu hasil survey keperawanan di kalangan mahasiswa DIY.
“Efeknya waktu itu cukup besar juga, jadi kita harus berhati-hati dan mempromosikan bahwa DIY aman,” ujar dia di Kompleks Kepatihan Selasa (19/1/2016).
Bambang menambahkan, pihaknya juga sudah menyampaikan kepada seluruh wakil rektor bidang kesiswaan dalam forum komunikasi perguruan tinggi di Kulonprogo beberapa waktu lalu terkait masalah ini.
Menurutnya para wakil rektor harus bisa proaktif dalam menjaga supaya baik mahasiswa dan lulusannya tak sampai terbawa organisasi mencurigakan. Sejauh ini Bambang mencatat belum ada satupun mahasiswa di DIY yang terindikasi bergabung dengan organisasi semacam Gafatar.