SOLOPOS.COM - Seorang jurnalis mengambil gambar kedatangan dr Rica Tri Handayani, anak serta suaminya Aditya Akbar Wicaksono saat tiba di Polda DIY, Senin (11/1/2016). Polda DIY berhasil membawa pulang dr. Rica beserta saudara yang diketemukan di wilayah Kalimantan. (Gigih M. Hanafi/Harian Jogja)

Orang hilang terkait ormas tertentu yang merekrut anggota di Jogja dikhawatirkan akan mempengaruhi minat menyekolahkan anak di Jogja

Harianjogja.com, JOGJA – Kasus orang hilang diduga terkait keberadaan ormas Gafatar dianggap cukup mengganggu bagi dunia pendidikan tinggi di DIY. Dikhawatirkan akan muncul rasa was-was dari kalangan orangtua murid yang ingin menyekolahkan anaknya di DIY.

Promosi Liga 1 2023/2024 Dekati Akhir, Krisis Striker Lokal Sampai Kapan?

Koordinator Kopertis Wilayah V Bambang Supriyadi mengatakan pihaknya khawatir bila isu ini terus berlarut-larut jumlah mahasiswa baru dari luar daerah akan merosot cukup signifikan. Fenomena serupa menurutnya pernah terjadi beberapa waktu lalu saat santer isu hasil survey keperawanan di kalangan mahasiswa DIY.

“Efeknya waktu itu cukup besar juga, jadi kita harus berhati-hati dan mempromosikan bahwa DIY aman,” ujar dia di Kompleks Kepatihan Selasa (19/1/2016).

Bambang menambahkan, pihaknya juga sudah menyampaikan kepada seluruh wakil rektor bidang kesiswaan dalam forum komunikasi perguruan tinggi di Kulonprogo beberapa waktu lalu terkait masalah ini.

Menurutnya para wakil rektor harus bisa proaktif dalam menjaga supaya baik mahasiswa dan lulusannya tak sampai terbawa organisasi mencurigakan. Sejauh ini Bambang mencatat belum ada satupun mahasiswa di DIY yang terindikasi bergabung dengan organisasi semacam Gafatar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya