SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Ormas Gafatar yang diduga telah mendoktrin para anggotanya, ditindaklanjuti dengan mrngkarantina para mantan anggota tersebut

Harianjogja.com, JOGJA – Pemda DIY memastikan akan menggelontorkan dana sebesar Rp650 Juta untuk mengkarantina dan melakukan deradikalisasi terhadap warga DIY eks Gafatar yang dipulangkan. Rencananya mereka akan dikarantina di Youth Center Sleman.

Promosi Primata, Permata Indonesia yang Terancam Hilang

Selama di karantina, sebanyak 272 warga DIY yang dipulangkan dari camp Gafatar di Kalimantan Barat itu akan menjadi tanggungan Dinas Sosial DIY. Selama masa itu pula mereka akan menerima perlindungan serta upaya pemulihan.

Kepala Dinsos DIY Untung Sukaryadi Jumat (22/1/2016) mengatakan untuk menanggung selama proses karantina itu Pemda sudah menyiapkan anggaran Rp650 juta. Pengeluaran itu menurutnya layak dikeluarkan karena peristiwa ini bisa dikategorikan sebagai bencana sosial.

Rencananya, anggaran sebesar lebih dari setengah miliar rupiah itu akan digunakan untuk proses rehabilitasi. Selain itu karantina juga dilakukan untuk menetralisir paham radikal yang ada di benak para eks Gafatar (deradikalisasi). Untuk prosesnya, Untung mengatakan akan menggunakan berbagai pendekatan termasuk pendekatan hukum psikologi dan agama.

“Apakah nanti akan mampir ke Asrama Haji Donohudan Solo atau langsung ke DIY saya belum tahu, itu nanti akan kami koordinasikan dengan Pemda Jawa Tengah,” kata Untung yang sedang dalam perjalanan ke Semarang saat dihubungi.

Soal lamanya waktu yang diperlukan untuk mengkarantina, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Agung Supriyanto mengatakan pihaknya belum dapat memastikannya secara detail. Yang jelas menurutnya eks Gafatar yang memiliki peran lebih penting dalam sistem organisasi itu akan mendapatkan masa karantina lebih lama ketimbang mereka yang hanya ikut saja.

Youth Center dinilainya menjadi tempat yang paling tepat sebagai lokasi karantina karena lokasi yang luas dan fasilitas yang cukup lengkap.

“Kami rasa Youth Center masih menjadi opsi karantina yang paling memadai karena banyak juga warga yang harus dikarantina,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya