Jogja
Kamis, 14 Januari 2016 - 14:54 WIB

ORMAS GAFATAR : Tabloid Gafatar Berisikan Sejumlah Aktivitas Bersama Pejabat Daerah

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kepala Disdikpora Kabupaten Gunungkidul, Sudodo sedang menunjukkan tabloid Gafatar yang pernah dibagikan Gafatar saat di Gunungkidul. Tabloid berisikan tulisan redaksi tentang beragam kegiatan DPD Gafatar di seluruh Indonesia. (Uli Febriarni/JIBI/Harian Jogja)

Ormas Gafatar di Gunungkidul memberikan tabloid, yang isinya terdapat liputan tentang kegiatan mereka bersama sejumlah pejabat daerah

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Tabloid Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar), organisasi yang sempat aktif di Kabupaten Gunungkidul, berisikan kegiatan mereka bersama sejumlah petinggi Kabupaten/kota.

Advertisement

Berdasarkan penuturan Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Gunungkidul, Sudodo, tabloid yang berisi 32 halaman dan menyertakan gambar logo matahari bersinar itu diberikan kepada Disdikpora usai mereka mengikuti upacara peringatan Sumpah Pemuda 2014.

“Gafatar datang ke Gunungkidul memerkenalkan diri sebagai sebuah organisasi sosial yang memiliki basis kegiatan sosial, budaya, pendidikan. Saat itu ada tiga orang yang datang, mereka semua masih muda, satu di antaranya perempuan,” ujarnya, Rabu (13/1/2016).

Disdikpora yang memiliki prinsip melayani pendidikan dan kepemudaan, menerima dan mempersilakan mereka ikut dalam kegiatan. Namun, di sisi lain, Disdikpora juga menanyakan kepada mereka soal legalitas organisasi Gafatar.

Advertisement

Apabila Gafatar belum memiliki payung hukum organisasi, maka mereka bisa melaporkan diri kepada Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Gunungkidul. Bahkan, apabila sudah berpayung hukum, dan mereka membutuhkan bantuan dana stimulan, Disdikpora dapat memberikan bantuan.

“Namun, setelah kami memberikan masukan seperti itu, mereka menghilang. Kami berharap persoalan Gafatar yang saat ini ramai di khalayak bisa segera tertangani dengan baik,” ungkapnya.

Sudodo menambahkan, sejauh yang Disdikpora ketahui, Gafatar bukanlah organisasi berbasis agama Islam, dan sama sekali tidak mengenakan atribut Islam.

Advertisement

“Mereka pemuda-pemuda yang datang dengan penampilan seperti umumnya anak muda, yang perempuan juga tidak berjilbab. Laki-laki juga keren, tidak mengenakan pakaian yang identik dengan aliran Islam tertentu,” jelasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif