SOLOPOS.COM - Ilustrasi rokok (JIBI/Solopos/Antara)

Harianjogja.com, BANTUL- Kelompok tani di Desa Selopamioro, Imogiri Bantul mengusulkan pembangunan pabrik rokok ke pemerintah. Usulan itu ditolak oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X.

Usulan pembangunan pabrik rokok itu diutarakan Ketua Tim Tunda Jual Tembakau Siluk Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Selopamioro Imogiri, Bantul Sukro Nur Harjono kepada Gubernur DIY saat meninjau usaha tembakau di Dusun Siluk II, Kamis (9/10/2014).

Promosi Selamat Datang di Liga 1, Liga Seluruh Indonesia!

Pabrik rokok khas tembakau jenis Kedusili itu menurutnya diperlukan di Selopamioro agar petani mendapat keuntungan tinggi dari produk rokok yang mereka jual.

Selama ini, petani hanya menjual bahan baku rokok yaitu tembakau, baik tembakau kering maupun basah kepada para tengkulak. Tembakau itu selanjutnya dijual ke pabrik-pabrik dan menjadi produk rokok siap konsumsi.

“Kalau hanya menjual bahan baku saja harganya murah. Daun basah tembakau tiap tahun sebanyak 100 ton lari ke Wonosobo, Temanggung, Muntilan. Kami ingin olah dan linting sendiri. Kalau disetujui pabrik rokok ini paling hanya butuh modal lima ratus juta sampai satu miliar,” kata Sukro Nur Harjono kepada Sri Sultan Hamengku Buwono X.

Apalagi kata dia, Gapoktan Selopamioro kini sudah memiliki gudang tembakau, sejumlah alat perajang, komputer untuk keperluan administrasi dan sejumlah alat produksi lainnya. Aset produksi itu dianggap sebagai modal awal membangun sebuah pabrik yang rencananya akan dinamai Pabrik Rokok Siluk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya