SOLOPOS.COM - Ilustrasi padat karya. (Solopos.com)

Kegiatan padat karya dinilai masih cukup relevan untuk mendukung pembangunan infrastruktur daerah

Harianjogja.com, KULONPROGO-Kegiatan padat karya dinilai masih cukup relevan untuk mendukung pembangunan infrastruktur daerah. Tenaga kerja lokal juga dapat lebih diberdayakan sehingga memberikan tambahan penghasilan bagi masyarakat sekitar.

Promosi Era Emas SEA Games 1991 dan Cerita Fachri Kabur dari Timnas

Hal tersebut diungkapkan Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kulonprogo, Aji Pangaribawa, Jumat (12/5/2017). Menurutnya, kegiatan padat karya sangat dibutuhkan dalam akselarasi pembangunan fisik di wilayah pinggiran, termasuk Kulonprogo. “Ini sekaligus bisa memberdayakan tenaga kerja lokal sebagai pelaksana kegiatan,” kata Aji.

Aji lalu berharap padat karya tetap dipertahankan pada tahun-tahun berikutnya. Jika perlu, intensitas maupun anggaran pendukung kegiatan tersebut juga ditingkatkan.

Sementara itu, sebanyak dua paket program padat karya dilaksanakan di Kelurahan Wates, Kulonprogo pada tahun ini. Lurah Wates, Agus Wasana mengatakan, kegiatan itu dilaksanakan di dua titik, yaitu pembangunan talud drainase di Punukan dan jalan corblok di Sebokarang.

“Nilai masing-masing proyek mencapai Rp79,84 juta. Itu dibagi untuk pembelian bahan material sebesar Rp44 juta dan upah tenaga kerja Rp35,84 juta,” ujar Agus.

Agus memaparkan, pembangunan jalan corblok diharapkan meningkatkan kualitas akses jalan kampung sehingga lebih nyaman dilalui. Sedangkan talut drainase diharapkan mengurangi dampak banyaknya volume aliran air yang kerap mengakibatkan banjir pada musim hujan. “Talud drainase dibangun tepat di sisi timur pinggir jalan tembus antara wilayah Punukan dan Blumbang,” ucap Agus.

Agus lalu mengatakan, kegiatan padat karya kelurahannya selama ini difokuskan untuk tiga RW yang lokasinya memang berada di pinggiran, yaitu Punukan, Beji, dan Sebokarang. Ketiganya mendapatkan prioritas karena pembangunan fisik di sana selama ini dianggap belum maksimal.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng

Perumahan Dekat Stasiun di Klaten Disebut Tumbuh, Ini Daftar Lokasinya

Perumahan Dekat Stasiun di Klaten Disebut Tumbuh, Ini Daftar Lokasinya
author
Anik Sulistyawati Rabu, 1 Mei 2024 - 18:47 WIB
share
SOLOPOS.COM - Ilustrasi perumahan. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO — Adanya commuter line atau kereta rel listrik (KRL) Jogja-Solo dinilai mendorong tumbuhnya sektor properti di Kabupaten Klaten, tepatnya di kawasan stasiun yang dilintasi KRL Jogja-Solo.

Ketua Real Estate Indonesia (REI) Komisariat Soloraya, Oma Nuryanto menyebut sektor perumahan baik komersial dan susbidi mulai berkembang di wilayah Stasiun Gawok, Stasiun Delanggu, dan Stasiun Klaten. ”

Promosi Era Emas SEA Games 1991 dan Cerita Fachri Kabur dari Timnas

Iya mulai berkembang, kalau per patok itu harga tanah hampir Rp2 miliar, dan di Klaten masih mendukung untuk rumah subsidi,” terang Oma saat dihubungi Solopos.com, pada Selasa (30/4/2024).

Vice President Corporate Secretary PT KCI, Anne Purba mencatat animo yang besar pengguna KRL Jogja-Solo di wilayah Klaten. Di Stasiun Delanggu tercatat sirkulasi penumpang rata-rata 1.200 orang per hari dan di Stasiun Klaten mencapai 4.000 orang per hari.

Koran Solopos

Hal ini dia ungkapkan dalam Webinar Sapa BUMN bertajuk Lebaran, saatnya Liburan yang digelar Solopos Media Group dan disiarkan di Youtube Espos Live, Selasa (16/4/2024).

Menurutnya dengan mobilitas masyarakat yang besar dan didukung akses transportasi umum yang mudah, menurut Anne, ini bisa memicu potensi wisata, perumahan, dan industri rumah tangga di wilayah sekitar.

Berikut Solopos.com merangkun lokasi perumahan di kawasan Klaten dilansir dari laman sikumbang.tapera.go.id, pada Rabu (1/5/2024);

Kanaya Park View

Perumahan di Sabrang, Delanggu, Klaten yang menyediakan 12 unit komersial. Ada tipe 60 dengan luas bangunan 60 meter persegi dan luas lahan 106 meter persegi dibanderol dengan harga Rp400 juta. Kanaya Park View juga menyediakan tipe 40 C dengan luas bangunan 40 meter persegi dan luas lahan 84 meter persegi dengan harga Rp160 juta.

Griya Delanggu Asri

Emagazine Solopos

Perumahan di Sibrit, Delanggu, Klaten yang menyediakan delapan unit subsidi. Ada tipe 46/60 dengan luas bangunan 34 meter persegi dan luas lahan 60 meter persegi dibanderol dengan harga Rp150,5 juta.

Citra Pedan Asri I

Perumahan di Kaligawe, Pedan, Klaten yang menyediakan 12 unit subsidi. Ada tipe 30 ASRI (subsidi) dengan luas bangunan 30 meter persegi dan luas lahan 60 meter persegi dibanderol dengan harga Rp150,5 juta. Citra Pedan Asri I juga menyediakan tipe 30 CITRA (komersil) dengan luas bangunan 30 meter persegi dan luas lahan 60,45 meter persegi dengan harga Rp170 juta.

Griya Pandeyan Kencana 2 Tahap 2

Perumahan di Pandeyan, Jatinom, Klaten yang menyediakan 21 unit subsidi. Ada tipe subsidi dengan luas bangunan 27 meter persegi dan luas lahan 60 meter persegi dibanderol dengan harga Rp150,5 juta. Griya Pandeyan Kencana 2 Tahap 2 juga menyediakan tipe subsidi 2023 dengan luas bangunan 27 meter persegi dan luas lahan 60 meter persegi dengan harga Rp162 juta.

Griya Amanah Delanggu

Perumahan di Mrisen, Juwiring, Klaten yang menyediakan 11 unit subsidi. Ada tipe T30 subsidi dengan luas bangunan 30 meter persegi dan luas lahan 60 meter persegi dibanderol dengan harga Rp150,5 juta.

Interaktif Solopos

Griya Amanah Bonyokan

Perumahan di Bonyokan, Jatinom, Klaten yang menyediakan 5 unit subsidi. Ada tipe 27 subsidi dengan luas bangunan 27 meter persegi dan luas lahan 60 meter persegi dibanderol dengan harga Rp150,5 juta.

Griya Amanah Krakitan

Perumahan di Krakitan, Bayat, Klaten yang menyediakan 4 unit subsidi. Ada tipe 27 (subsidi) dengan luas bangunan 27 meter persegi dan luas lahan 60 meter persegi dibanderol dengan harga Rp150,5 juta.

Griya Pandeyan Kencana

Perumahan di Pandeyan, Jatinom, Klaten yang menyediakan 4 unit subsidi. Ada tipe 27/60 (subsidi) dengan luas bangunan 27 meter persegi dan luas lahan 60 meter persegi dibanderol dengan harga Rp150,5 juta.

Nayara Citra



Perumahan di Tempursari, Ngawen, Klaten yang menyediakan 38 unit subsidi. Ada tipe A (komersil) dengan luas bangunan 50 meter persegi dan luas lahan 84 meter persegi dibanderol dengan harga Rp356,5 juta. Ada juga tipe B (komersil) dengan luas bangunan 38 meter persegi dan luas lahan 72 meter persegi dibanderol dengan harga Rp239 juta.

Ambara Citra

Perumahan di Kokosan, Prambanan, Klaten yang menyediakan 46 unit subsidi. Ada tipe A (komersil) dengan luas bangunan 62 meter persegi dan luas lahan 112 meter persegi dibanderol dengan harga Rp603 juta. Ada juga tipe B (komersil) dengan luas bangunan 50 meter persegi dan luas lahan 98 meter persegi dibanderol dengan harga Rp468,5 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

HUT Ke-12, Pupuk Indonesia Tanam 8.000 Pohon Dukung Penurunan Emisi Karbon

HUT Ke-12, Pupuk Indonesia Tanam 8.000 Pohon Dukung Penurunan Emisi Karbon
author
Astrid Prihatini WD Rabu, 1 Mei 2024 - 18:45 WIB
share
SOLOPOS.COM - Dalam rangka memeriahkan HUT ke-12, Pupuk Indonesia melakukan tanam pohon. (Istimewa/Pupuk Indonesia)

Solopos.com, JAKARTA-Di momen Hari Ulang Tahun (HUT) ke-12, PT Pupuk Indonesia (Persero) bersama anggota holding serentak tanam 8.000 bibit pohon di tujuh wilayah yang tersebar di Indonesia. Penanaman dengan tajuk Pupuk Indonesia Green Harmony ini secara simbolis dilaksanakan serentak dan hybrid, Minggu (29/4/2024) sore.

Dari Jakarta, Pupuk Indonesia menanam 1.000 pohon yang terdiri dari berbagai jenis tanaman. Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi dan Ketua Umum Perkumpulan Istri Karyawan Pupuk Indonesia (PIKA-PI) Group Tata Rahmad Pribadi bersama jajaran dalam acara seremonial menanam bibit pohon alpukat, matoa, kepel, menteng dan buni.

Promosi Era Emas SEA Games 1991 dan Cerita Fachri Kabur dari Timnas

Rahmad menyampaikan bahwa, Pemerintah berupaya menurunkan emisi gas CO2 untuk menjaga kelangsungan bumi melalui sejumlah program. Salah satunya menginstruksikan kepada perusahaan-perusahaan sebagai bentuk komitmen dalam mendukung program Nationally Determined Contribution (NDC) serta Indonesia Net Zero Emission tahun 2060.

“Pupuk Indonesia pun memiliki komitmen untuk memberikan kontribusi terhadap penurunan emisi dan dekarbonisasi, melalui program Pupuk Indonesia Green Harmony. Program ini bertujuan untuk memberikan dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan yang dapat dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat di sekitar wilayah operasional Pupuk Indonesia Group,” ujar Rahmad.

Koran Solopos

Program Pupuk Indonesia Green Harmony ini digagas Pupuk Indonesia untuk mengurangi emisi CO2, dengan melakukan tanam pohon berbagai jenis bibit. Pupuk Indonesia bekerja sama dengan Yayasan Benih Baik Indonesia (benihbaik.com) akan melakukan penanaman 8.000 pohon yang dilaksanakan secara serentak di tujuh lokasi penanaman di Pupuk Indonesia Group, antara lain Jakarta (oleh Pupuk Indonesia), Gresik (Petrokimia Gresik dan Pupuk Indonesia Utilitas), Cikampek (Pupuk Kujang), IKN dan Bontang (Pupuk Kalimantan Timur), Lhokseumawe (Pupuk Iskandar Muda), dan Palembang (Pupuk Sriwidjaja Palembang).

Jenis pohon yang ditanam juga beragam, antara lain jambu kristal, mangga, alpukat, cempedak, kelengkeng, petai, jengkol, kawista, matoa, rambutan, durian, elai, ihau, dan langsat. Berikutnya ada palem kipas Sumatera, palem merah Bangka, cempaka kuning dan putih, mangrove, dan damar.

Kegiatan ini juga merupakan kolaborasi bersama PIKA-PI Grup yang merupakan bagian penting dari keluarga besar Pupuk Indonesia. Dalam rangka ulang tahun PIKA-PI Group yang ke-8, maka target penanaman pohon pada kali ini adalah 8000 pohon.

Emagazine Solopos

Ketua Umum PIKA-PI Group, Tata Rahmad Pribadi berharap kegiatan yang melibatkan istri-istri karyawan ini mampu membangun kepedulian lingkungan dari setiap keluarga karyawan di Pupuk Indonesia Group. Sehingga kebijakan yang diambil para suami di perusahaan selalu mengedepankan kelestarian lingkungan.

“Lingkungan saat ini menjadi isu global. Kita harus bisa mendukung langkah perusahaan untuk kelestarian lingkungan dalam rangka meningkatkan daya saing produk-produknya,” ujar Tata.

Sementara itu, dalam HUT ke-12 Pupuk Indonesia ini mengusung tema Membangun Kemandirian Pertanian Berkelanjutan. Tema ini selaras dengan komitmen Pupuk Indonesia untuk maju menjadi garda terdepan dalam penghasil pupuk berkualitas dan mencapai kemandirian pangan.

Interaktif Solopos

Peringatan HUT ini mengusung tiga elemen utama yaitu environment yang salah satu kegiatannya diisi dengan penanaman pohon ini, kemudian elemen culture dan people. Dengan menyatukan tiga pilar tersebut, diharapkan kegiatan yang digelar memberikan dampak positif yang menyeluruh, menginspirasi dan memberdayakan karyawan untuk terlibat aktif dalam pengalaman unik dan bermakna.

Selain tanam pohon, HUT Pupuk Indonesia tahun ini juga disemarakkan dengan kegiatan mewarnai layang-layang, mewarnai caping, face painting, hingga fun games. Selain itu ada juga epic journey card, magic show, boneka horta workshop dan bubble show.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Buruh Unjuk Rasa di Tugu Jogja, Ini Tuntutannya ke Presiden Terpilih

Buruh Unjuk Rasa di Tugu Jogja, Ini Tuntutannya ke Presiden Terpilih
author
Abdul Jalil Rabu, 1 Mei 2024 - 18:44 WIB
share
SOLOPOS.COM - Aksi para buruh di Tugu Yogyakarta pada momentum Hari Buruh, Rabu (1/5/2024). (Harian Jogja/Alfi Annissa Karin)

Solopos.com, JOGJA – Ratusan buruh menggelar aksi unjuk rasa di kawasan Tugu, Kota Jogja, untuk memperingati Hari Buruh Internasional, Rabu (1/5/2024). Ada beberapa tuntutan yang disampaikan para buruh dalam aksi tersebut.

Peserta aksi membawa sejumlah spanduk yang berisi beberapa tuntutan. Aksi unjuk rasa ini dimulai dari kawasan Tugu dan berakhir di kawasan Titik Nol Kilometer Jogja.

Promosi Era Emas SEA Games 1991 dan Cerita Fachri Kabur dari Timnas

Ketua Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MPBI) Daerah Istimewa Yogyakarta, Irsyad Ade Irawan, menuturkan dalam aksi ini membawa sejumlah tuntutan. Di antaranya, meminta kepada presiden terpilih, Prabowo Subianto, untuk menghapus Undang-undang Cipta Kerja dan mengembalikan dasar hukum pada UU Ketenagakerjaan No. 13/2023.

Kemudian, Irsyad juga mendesak Pemda DIY untuk merevisi besaran upah minimum di Daerah Istimewa Yogyakarta. Kenaikan upah yang diharapkan setidaknya mencapai 15 persen.

Koran Solopos

“Upah minimum di Yogyakarta jauh lebih rendah dari KHL [kebutuhan hidup layak]. KHL yang kami survei di angka Rp3,5 juta sampai Rp4 juta. Sementara, upah minimum Rp2 juta, maka masih besar pasak daripada tiang. Maka, kemudian Gubernur DIY harus merevisi besaran upah minimum,” jelasnya.

Tak hanya itu, Irsyad juga berharap Pemda DIY untuk membangun perumahan bagi para buruh. Dengan upah minimum yang diterapkan saat ini, bagi Irsyad hampir mustahil para buruh bisa membeli rumah di DIY.

Di sisi lain, dia juga meminta adanya kemudahan akses transportasi bagi para buruh. Misalnya, dengan menyediakan rute Trans Jogja yang melewati kawasan pabrik.

Emagazine Solopos

“Dan memberikan diskon kepada anggota serikat pekerja buruh,” imbuhnya.

Presiden terpilih nantinya juga didesak untuk segera merealisasikan program reforma agraria, mengesahkan Undang-Undang Pekerja Rumah Tangga, dan Undang-Undang Kesejahteraan Ibu dan Anak. Sementara, Irsyad juga meminta adanya perlindungan lebih bagi para buruh migran.

“Yang lebih penting untuk Kemenaker harus segera mengadaptasi bahwa ekonomi kreatif semakin berkembang. Maka perlu ada peraturan perundang-undangan yang bisa mengatur para pekerja ekonomi kreatif termasuk seniman dan penggiat seni,” tuturnya.

Interaktif Solopos

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Unjuk Rasa di Tugu Jogja, Ini Tuntutan Serikat Buruh pada Momen May Day



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Memuat Berita lainnya ....
Solopos Stories