SOLOPOS.COM - JIBI/Harian Jogja/SOLOPOS Ilustrasi mayat

JIBI/Harian Jogja/SOLOPOS
Ilustrasi mayat

Harian Jogja.com, KULONPROGO – Tradisi padusan yang dilakukan sejumlah remaja di Bendungan Sapon, Desa Sidorejo, Kecamatan Lendah, berujung maut.

Promosi Bukan Mission Impossible, Garuda!

Laksana Pradipta, 21, warga. Dusun Sedan, desa setempat tenggelam di bendungan itu. Jasad remaja nahas itu baru bisa ditemukan tim search and rescue (SAR) sehari setelah tenggelam.

Tim SAR melakukan penyisiran menggunakan jala yang ditarik perahu karet di sekitaran titik remaja itu tenggelam. Akhirnya jasadnya bisa tersangkut pada jala itu, Selasa (9/7/2013) pukul 10.30 WIB di lokasi tidak jauh dari titik tenggelam.

“Kedalaman air di bendungan mencapai 10 meter sehingga kami terpakaa menggunakan jala yang ditarik perahu karet. Apalgi arusnya di sini berputar sehingga menyulitkan upaya pencarian,” ujar Sarjio, anggota tim SAR dari Pantai Trisik, Selasa (9/7/2013).

Padusan berujung musibah itu berawal saat korban saat korban bersama sekitar 14 temannya satu kampung padusan di bendungan itu, Senin (8/7/2013).

Niatan padusan memang sudah terencana sebelumnya karena mereka setiap tahun juga melakukan rutinirtas itu sebelum puasa.

Saat itu korban bersama dua temannya berenang dari tepi timur sungai menuju ke barat. Korban berhenti sejenak di dasar Jembatan Bendung Sapon bagian. Saat hendak melanjutkan berenang menuju tepi barat, tiba-tiba korban tidak mampu melawan putaran arus hingga akhirnya tenggelam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya