Jogja
Jumat, 29 Januari 2016 - 19:20 WIB

PAGAR BESI MALIOBORO : Banyak Beda Pemahaman, Penataan Malioboro Tak Bisa Sembarangan

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Salah satu sudut pagar besi di Jalan Malioboro. (Gilang Jiwana/JIBI/Harian Jogja)

Pagar besi Malioboro akhirnya dilepas, namun ada kemungkinan akan dipasang lagi

Harianjogja.com, JOGJA- Pagar besi merah yang sempat terpasang di Malioboro menunjukan bahwa penataan Jalan Malioboro tidak bisa dilakukan sembarangan.

Advertisement

Pelaksana Tugas Kepala Bidang Pertanahan Dinas Tata Ruang DIY Hananto mengatakan persoalan pagar besi hanyalah masalah beda pemahaman bagaimana sebaiknya Malioboro ditata.

Persoalan yang muncul menandakan menata Malioboro tak bisa sembarangan karena area ini merupakan milik masyarakat luas sehingga harus ada koordinasi yang baik satu sama lain dalam mengambil kebijakan.

Soal rencana jangka panjang, Hananto mengatakan Pemda ingin mengembalikan aura Malioboro seperti zaman dulu dimana orang nyaman saat melewati area ikonik itu. Pendekatan budaya yang akan membuat Malioboro sebagai etalase kebudayaan DIY pun diandalkan sebagai konsep besar.

Advertisement

“Sekarang kan kalau tidak terpaksa orang wegah lewat situ, nah kita ingin Malioboro kembali nyaman dan jadi teras budaya DIY,” kata dia, Jumat (29/1/2016).

Namun untuk mencapai titik gol rencana itu Hananto mengatakan penataan Malioboro bukan hal yang mudah. Belajar dari polemik pemasangan pagar, dia mengatakan harus ada koordinasi yang matang dan melibatkan sebanyak mungkin pihak untuk mencapai titik temu yang ideal.

Diapun menargetkan penataan akan dimulai secepat mungkin agar rencana penataan Malioboro tak malah berlarut-larut tanpa realisasi.

Advertisement

“Tahun 2016 ini paling tidak Malioboro sudah mulai ditata, karena itu kan yang paling ketok [terlihat] di Jogja,” tandas dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif