Jogja
Kamis, 24 Mei 2012 - 19:30 WIB

Paikem Meninggal Pada Usia 110 Tahun

Redaksi Solopos.com  /  Harian Jogja  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - FOTO PAIKEM—Bowo, salah satu cucu keponakan Paikem menunjukkan foto neneknya yang meninggal saat berusia 110 tahun, Kamis (24/5) siang. (JIBI/Harian Jogja/Switzy Sabandar)

FOTO PAIKEM—Bowo, salah satu cucu keponakan Paikem menunjukkan foto neneknya yang meninggal saat berusia 110 tahun, Kamis (24/5) siang. (JIBI/Harian Jogja/Switzy Sabandar)

Bertahan hidup hingga usia 100 tahun lebih bukanlah hal yang biasa untuk saat ini.

Advertisement

Di kala banyak jenis penyakit seperti diabetes, lemah jantung, liver, dan sebagainya mengegeroroti tubuh manusia, Paikem membuktikan sepanjang perjalanannya tidak tersentuh satu pun penyakit itu. Takdir Tuhan mengharuskan ibu dari tiga anak ini berpulang pada usia 110 tahun di kediamannya yang terletak di Nganggrung RT01 RW 30 Sukoharjo, Ngaglik, Sleman, Kamis (24/5) pukul 04.00 WIB.

Kepergiannya meninggalkan kenangan bagi keluarga dan kerabat. Ibu Ahmad Zauri, demikian orang biasa memanggil Paikem selepas menikah, meninggalkan tiga anak, 17 cucu, 22 buyut, dan satu orang cicit.

Subowo Nur Rohman Hadi Pranoto, salah satu cucu keponakan Paikem menceritakan, kondisi Paikem terlihat menurun semenjak anak pertamanya, Arjo Suwarno, meninggal empat bulan lalu. Menurut dia, neneknya merasa kehilangan putra yang sangat mirip dengan almarhum suaminya yang telah lebih dulu meninggalkan Paikem pada 1978.

Advertisement

Puncaknya, tiga hari lalu, ketika Paikem hanya bisa berbaring di tempat tidur dan tidak beraktivitas seperti biasanya. “Hingga Kamis subuh ternyata simbah dipanggil Yang Kuasa,” kata dia kepada Harian Jogja.

Menurut dia, usia 110 tahun diketahui dari cerita anak Paikem yang dituturkan secara turun temurun. “Kalau orang dulu kan tidak ada akte, tapi dari cerita anak-anaknya,” ujar Bowo.(ali)

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif