KULONPROGO—Sejumlah peternak bebek di Bugel, Panjatan memilih sistem nomaden unutk mencari pakan ternaknya. Hal itu mereka lakukan untuk menutup tingginya biaya pakan.
Promosi Pembunuhan Satu Keluarga, Kisah Dante dan Indikasi Psikopat
Asmawi, 47, salah seorang peternak bebek yang ditemui di kediamannya, Dusun X, Bugel, Panjatan mengungkapkan, untuk biaya pakan bebek, ia harus mengeluarkan sedikitnya Rp700.000 setiap pekan hanya untuk membeli pakan bebek berupa konsentrat.
“Itu untuk usia nol sampai 15 hari. Kalau lebih dari 15 hari saya tambahkan katul dengan harga Rp15.000 per kilogram” ujarnya, Jumat (18/5).
Ia memiliki 300 ekor bebek yang dibeli di Bantul saat baru menetas dengan harga Rp6.000 per ekor.
Karena tidak sanggup membeli pakan untuk ternak, ia dan beberapa peternak bebek lainnya di wilayah Bugel memilih cara lain yakni mengembalakan bebek-bebek tersebut ke area persawahan yang baru saja dipanen.
Tidak jarang, mereka harus membawa serta ratusan ekor bebek tersebut ke berbagai wilayah seperti Purworejo dan Kutoarjo, untuk dititipkan selama seminggu guna mencari makan di wilayah yang baru saja memanen padi. (ali)