SOLOPOS.COM - Fashion show gaun pernikahan ditampilkan saat penutupan Wedding Expo 2016 di atrium Jogja City Mall, Minggu (13/11/2016). (Bernadheta Dian Saraswati/JIBI/Harian Jogja)

Pameran di Jogja, pameran jasa pernikahan di Jogja City Mall sukses besar

Harianjogja.com, JOGJA-Wedding Expo 2016 di Jogja City Mall (JCM) menghasilkan 121 transaksi sampai Minggu (13/11/2016) sekutar pukul 19.30 WIB. Setidaknya lebih dari Rp1 miliar berhasil terkumpul dari kegiatan ini yang meliputi transaksi perhiasan, sound system, lighting, make up, kesehatan, kue, hingga paket pernikahan.

Promosi Riwayat Banjir di Semarang Sejak Zaman Belanda

Owner Jason Enterprise Jason Lien selaku penyelenggara acara yang digandeng JCM mengatakan, capaian transaksi tersebut dapat dikatakan tinggi karena selama ini beberapa event organizer (EO) yang mengikuti pameran di Jogja mengeluh penjualannya selalu merosot.

Hal itu disebabkan karakter masyarakat Jogja yang selama ini hanya sebatas mengunjungi pameran untuk mencari referensi pernikahan, bukan untuk memesan paket pernikahan.

“Kali ini beberapa vendor memang luar biasa. Faktornya karena promo yang mereka berikan,” katanya pada Harianjogja.com di sela-sela penutupan Wedding Expo 2016.

Dengan nilai transaksi tersebut, kekhawatiran vendor akan pameran pernikahan di Jogja yang tidak laku telah terjawab. Kuncinya yaitu dengan menawarkan promo besar-besaran di setiap vendornya. Dengan promo tersebut, akan tercipta image paket pernikahan murah di pameran sehingga pengunjung tertarik melakukan transaksi saat itu juga.

Menurut Jason, pameran dengan tema The Magical Love of Four Seasons yang jatuh pada November ini untuk mengejar persiapan pernikahan di akhir tahun. Biasanya, pameran-pameran serupa memang diselenggarakan saat bulan-bulan sepi.

Selain November, bulan-bulan sepi terjadi saat Maret atau April atau tepatnya saat umat Kristiani masuk masa Pra Paskah karena pada saat-saat itu mereka tidak diperbolehkan melakukan pernikahan.

Begitu juga dengan bulan Sura yang menurut orang Jawa tidak baik untuk melangsungkan pernikahan. Kaum Tionghoa juga memiliki kepercayaan yang sama, yaitu saat perayaan arwah atau perayaan Cheng Beng.

“Jadi kalau bulan-bulan sepi itu kita justru melakukan pameran untuk mempersiapkan bulan selanjutnya yang ramai hajatan pernikahan. Biasanya kalau bulan sepi, semua vendor juga bisa ikut [pameran],” katanya.

Ia berharap JCM Wedding Expo ini bisa menjadi ajang tahunan yang menarik bagi setiap pasangan calon pengantin. Bagi vendor sendiri, bisnis pernikahan menjadi usaha yang cukup menjanjikan dan tidak pernah terpengaruh kondisi perekonomian global. Pasalnya, mereka tidak menjual barang tetapi jasa pernikahan yang selalu dibutuhkan setiap tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya