SOLOPOS.COM - Bayu Ratna Dhini tengah menunggu stand kerajinan kulit dalam pameran industri kreatif di Mal Malioboro, Minggu (9/8/2015). (JIBI/Harian Jogja/Kusnul Isti Qomah)

Pameran di Jogja, Jogja International Furniture and Craft Fair Indonesia (Jiffina) 2016 akan digelar, Minggu-Rabu (13-16/3/2016) mendatang

Harianjogja.com, JOGJA-Jogja International Furniture and Craft Fair Indonesia (Jiffina) 2016 akan digelar, Minggu-Rabu (13-16/3/2016) mendatang. Meski telah memastikan 1.026 buyer internasional akan hadir tetapi pameran ini juga akan menembak pasar domestik.

Promosi Gonta Ganti Pelatih Timnas Bukan Solusi, PSSI!

“Pasar domestik kita sudah tidak bisa lepas dari pasar global. Jangan sampai pasar domestik kita disasar [negara lain],” kata Steering Committee (SC) Jiffina 2016, Yuli Sugiyanto, saat jumpa pers Jiffina 2016 di Fave Hotel Kotabaru Jogja, Rabu (9/3/2016) siang.

Ia mengatakan, pasar domestik perlu dijangkau pelaku industri furnitur karena saat ini pertumbuhan properti di Indonesia, khususnya di Jogja, semakin tinggi. Industri properti seperti apartemen dan hotel ini tidak akan jauh dari kebutuhan furnitur. “Jangan sampai propertinya di Jogja tapi furniturnya dari China semua,” tegasnya lagi.

Untuk itu, selama empat hari nanti, selain memberikan ruang bagi para buyer untuk melakukan transaksi selama tiga hari, pada hari terakhir Jiffina akan membuka kesempatan bagi masyarakat Indonesia untuk ikut menyaksikan gelaran expo furnitur tahunan ini.

Ketua Panitia Jiffina 2016 Endro Wardoyo mengatakan, pameran di Jogja Expo Center (JEC) ini akan diikuti 160 peserta dari Jogja, Solo, Bali, Jepara, Semarang, Jakarta, Jombang, Bojonegoro, dan Bontan. Sebanyak 1.026 buyer dari 36 negara sudah registrasi dan memastikan diri hadir.

Dari 36 buyer tersebut, Australia diproyeksikan menjadi konsumen potensial dalam pameran ini. Disusul USA, negara-negara di Eropa, Libanon, Timur Tengah, Turki, China dan negara di Asia lainnya.

Panitia memastikan bahwa barang-barang yang dipamerkan nanti benar-benar produk baru dari para exhibitor, bukan impor. Bidang Kuratural dan HKI Budi Agus mengatakan, produk-produk baru yang ditampilkan ini di satu sisi menjadi kelebihan Jiffina 2016 tetapi juga menjadi ancaman bagi para produsen. Ancaman tersebut yakni potensi plagiat dari oknum tidak bertanggung jawab.

“Panitia sudah konsern dengan sistem perlindungan HKI agar masalah ini tidak terjadi,” kata dia. Dalam pameran nanti juga akan ada sosialisasi sistem perlindungan HKI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya