Jogja
Selasa, 29 Oktober 2013 - 00:20 WIB

PAMERAN ILUSTRASI BUKU : Kisah Kesungguhan Sriti Wani Mencari Pengalaman Hidup

Redaksi Solopos.com  /  Maya Herawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seorang pengunjung menyaksikan pameran ilustrasi buku cerita Sriti Wani: Kisah Anak-Anak Langit di Bentara Budaya Yogyakarta (BBY), Kotabaru, Senin (28/10/2013). (JIBI/Harian Jogja/Kurniyanto)

Harianjogja.com, JOGJA–Seorang anak perempuan, Sriti Wani, mengembara demi mendapatkan kupu-kupu aksara pengetahuan. Dalam petualangannya, ia mendapatkan segudang pengalaman, mulai dari yang baik seperti mendapatkan teman, hingga pengalaman buruk seperti berjumpa dengan kekuatan jahat bernama Adhawa Naga Murwa yang hendak menggagalkan niatnya.

Dengan segala kekuatannya, perempuan tangguh itu akhirnya berhasil mengatasi berbagai rintangan dan berhasil menangkap kupu-kupu aksara. Ia juga mampu mengandaskan Adhawa Naga Murwa.

Advertisement

Sriti Wani bahkan berhasil mengembalikan tata kehidupan yang harmonis, di mana ibu langit beserta anak-anak yang disandera gerbang penjara bumi bisa hidup bersama kembali dan saling menolong anak–anak manusia, hewan, flora fauna dan bumi. Inilah inti kisah cerita dari buku dongeng anak-anak berjudul Sriti Wani: Kisah Anak-anak Langit karya seniman asal Banyumas, Alim Bachtiar yang ia buat pada 2011.

Karya ini dia perkenalkan kepada publik dengan cara menggelar pameran ilustrasi buku cerita Sriti Wani: Kisah Anak-Anak Langit di Bentara Budaya Yogyakarta (BBY), Kotabaru, mulai 26 Oktober hingga 2 November 2013.

Pameran ini memamerkan 67 karya ilustrasi terdiri dari 50 lukisan cat air di atas kertas dan sisanya menggunakan media edsa (salah satu seni dalam grafis). “Ini sebenarnya merupakan semacam diskusi awal saya kepada publik. Sebelum buku itu saya buat final. Saya ingin memamerkan gambar ilustrasinya dulu kepada masyarakat luas,” kata Alim kepada Harianjogja.com, Senin (28/10/2013).

Advertisement

Pria yang pernah mengenyam pendidikan Jurusan Seni Rupa Institut Seni Indonesia (ISI) itu mengungkapkan buku yang dibuatnya itu merupakan bentuk keprihatinannya yang melihat keberadaan buku cerita anak-anak yang mengangkat cerita berlatar belakang kearifan lokal kian langka.

“Saya percaya kalau buku dongeng anak-anak dikemas dengan baik dari segi gambar atau naskahnya, dengan sendirinya anak-anak akan suka dengan buku dongeng nusantara,” ucapnya.

Pameran ilustrasi buku cerita Sriti Wani: Kisah Anak-anak Langit mengangkat setting di era sebelum kemunculan kerajaan yang berlatar cerita tanah Banyumasan. “Selain karena saya lahir di Banyumas, pilihan saya mengangkat cerita dari tanah Banyumasan karena ingin beda dan lebih merdeka saja, karena cerita dongeng anak selama ini banyak mengusung pesan kerajaan,” ucapnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif