SOLOPOS.COM - Pameran kerajinan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). (Desi Suryanto/JIBI/Harian Jogja)

Pameran kerajinan di Malioboro Mall diikuti 36 peserta daam 28 stan

Harianjogja.com, JOGJA—Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jogja menyelenggarakan pameran industri kreatif ke-10 di Mal Malioboro, Jogja, 23-27 September 2015. Omzet dalam pameran ini diharapkan bisa lebih dari Rp360 juta.

Promosi Ada BDSM di Kasus Pembunuhan Sadis Mahasiswa UMY

Ketua Dekranasda Jogja Tri Kirana Muslidatun mengungkapkan, pameran kali ini mengusung  tema semangat kreatif menuju Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2016. Pameran kali ini diikuti 36 peserta dengan 28 stan dengan berbagai hasil kerajinan mulai dari batik, kayu, logam, serta aksesoris.

“Saya berharap para perajin semakin siap menghadapi MEA karena kompetisi akan semakin terbuka. Kualitas haru semakin ditingkatkan,” ujar dia di Mal Malioboro, Jogja, Rabu (23/9/2015) malam.

Kirana mengungkapkan, salah satu bentuk dukungan Dekranasda Jogja kepada perajin yakni dengan memfasilitasi pameran. Dari tahun ke tahun, omzet  yang didapat selama pameran terus meningkat. Pada 2010 omzet yang didapat selama pameran sebesar  Rp128 juta, meningkat pada 2011 menjadi Rp240,9 juta.

Pada 2014, dari target Rp300 juta yang dipasang, omzet yang dihasilkan mampu melampauinya sebesar Rp317,5 juta. “Kali ini saya harap hasilnya bisa melebihi Rp360 juta,” ia mengungkapkan.

Untuk menarik pengunjung, Kirana mengungkapkan, ada hadiah undian yang disiapkan bagi setiap pembeli. Ada pun hadiahnya antara lain berupa TV LED, kulkas, dan alat elektronik lainnya. Selama pameran, panitia juga menggelar peragaan busana, talkshow, dan pertunjukan kesenian.

Salah satu peserta pameran Yovita Asdi Sri Setyaningsih mengaku senang bisa mengikuti pameran tersebut. Pemilik produk Manggar Natural ini berharap melalui pameran tersebut karyanya yang berbasis bahan natural semakin dikenal masyarakat. “Saya menggunakan bahan seperti rotan, pandan, dan serat agel,” ujar dia.

Walikota Jogja Haryadi Suyuti mengatakan, pameran kreatif menuju MEA harus diikuti dengan keseriusan perajin untuk meningkatkan kualitas produk. Adanya pasar bebas ASEAN menuntut perajin untuk lebih kompetitif sehingga mampu mendorong ekspor.
“Evaluasi terhadap produk yang ada harus dilakukan. Kualitasnya dilihat dan harus semakin baik setiap tahunnya agar bisa bersaing,”  ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya