SOLOPOS.COM - Endang S yang mewakili Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY ketika menjajal virtual reality experience dalam Yogyakomtek di Jogja Expo Center (JEC), Bantul, Sabtu (3/9/2016). (Kusnul Isti Qomah/JIBI/Harian Jogja)
Pameran komputer Yogyakomtek tidak mencapai target
Harianjogja.com, JOGJA-Pameran komputer Yogyakomtek 2016 yang telah dilaksanakan mulai 3-7 September 2016 lalu tidak mencapai target, baik dari segi jumlah pengunjung maupun nilai transaksi.
Panitia beralasan, penyebabnya adalah kondisi ekonomi yang masih lemah sehingga daya beli masyarakat turun.
Ketua Panitia Yogyakomtek 2016, Yudo Satrianto saat dihubungi melalui sambungan telepon mangatakan, target jumlah pengunjung sebesar 100.000 tetapi hanya terealisasi 60.000. Sementara pencapaian transaksinya hanya Rp48 miliar dari target Rp50 miliar.
“Memang sangat berpengaruh dengan ekonomi nasional. Puncaknya [transaksi Yogyakomtek tinggi] itu tahun 2012 lalu 2013 ke sini [2016] trennya turun,” jelasnya, Kamis (8/9/2016).
Selama lima hari ini, ia melihat proses transaksi maupun kunjungan ke Yogyakomtek hanya terpusat pada malam hari. Mahasiswa yang biasa mengunjungi pameran pada siang hari pun kini memilih waktu malam hari untuk membeli produk maupun untuk sekedar mencari informasi tentang produk.
Pada pameran selanjutnya, panitia berencana melakukan strategi untuk menarik minat masyarakat di siang hari, seperti menyasar pada masyarakat umum bukan mahasiswa untuk mau datang ke pameran. Bisa juga dilakukan promo produk di siang hari dengan cara subsidi produk kepada tenant yang terlibat pada pameran.
Yudo mengatakan, laptop menjadi produk yang paling banyak dicari dibandingkan gadget. Ia beranggapan, pada saat-saat seperti ini di mana mahasiswa maupun pelajar sedang memasuki tahun ajaran baru, mereka lebih memprioritaskan untuk membeli laptop daripada gadget.