Jogja
Senin, 23 September 2013 - 13:37 WIB

PAMERAN SENI : 52 Seniman Menjaga Nilai-nilai Kejawaan

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Patung berjudul Rolasan#3, hasil karya Amboro Liring, menjadi satu dari 54 karya yang disuguhkan dalam pameran bertajuk Van nJava yang berlangsung di Taman Budaya Yogyakarta, Minggu (22/9/2013). (JIBI/Harian Jogja/Kurniyanto)

Patung berjudul Rolasan#3, hasil karya Amboro Liring, menjadi satu dari 54 karya yang disuguhkan dalam pameran bertajuk Van nJava yang berlangsung di Taman Budaya Yogyakarta, Minggu (22/9/2013). (JIBI/Harian Jogja/Kurniyanto)

Harianjogja.com, JOGJA—Patung Spiderman berukuran 80×50 sentimeter menyambut pengunjung yang datang ke Taman Budaya Yogyakarta. Tokoh pahlawan super asal Amerika Serikat ini terlihat jenaka, kontras dengan apa yang terlihat di film ataupun di komik.

Advertisement

Di TBY, Spiderman duduk sambil menyantap makanan yang menggunakan alas daun pisang atau pincuk. Topeng spiderman pun sedikit terbuka sehingga terlihat wajah asli Manusia Laba-laba yang bergigi tonggos.

Patung itu merupakan salah satu dari dari 54 karya yang disuguhkan dalam pameran bertajuk Van nJava, yang berlangsung selama 21 sampai 25 September 2013. Sebuah pameran yang diselenggarakan kelompok seni rupa Sepi, dengan tujuan menggali nilai-nilai Jawa yang hilang.

Advertisement

Patung itu merupakan salah satu dari dari 54 karya yang disuguhkan dalam pameran bertajuk Van nJava, yang berlangsung selama 21 sampai 25 September 2013. Sebuah pameran yang diselenggarakan kelompok seni rupa Sepi, dengan tujuan menggali nilai-nilai Jawa yang hilang.

Ada 52 seniman yang berpartisipasi dalam agenda itu.
Karya Spiderman yang menggilitik berjudul Rolasan#3 itu dibuat Amboro Liring. Ia sengaja menghadirkan tokoh Spiderman sebagai wujud keprihatinan dengan makin tergerusnya nilai-nilai budaya Jawa di tengah arus globalisasi.

“Arus globalisi menjadi suatu ancaman bagi budaya asli jika tidak memiliki bekal yang cukup,” kata seniman dari Institut Seni Indonesia angkatan 1986 itu, Minggu (22/9/2013).

Advertisement

“Jika generasi sudah menjadikannya sebagai kehidupan. Maka globalisasi yang menerpa tidak akan pernah mencerabut nilai-nilai yang sudah ada di budaya Jawa,” ucapnya.

Untuk mewujudkan hasratnya itu, patung Spiderman seluruhnya menggunakan resin. Karya yang memakan waktu sampai sebulan ini dibuat Amboro secara khusus untuk pameran Van nJava.

Pendamping seniman Van nJava sekaligus peserta pameran, Robert Kan, menjelaskan Van nJava yang digagas Sepi sekaligus untuk menandai usia kelompok seni yang telah berusia 15 tahun. Sepi beranggotakan sekitar 52 orang, yang sebagian besar merupakan alumnus Sekolah Menengah Seni Rupa (SMSR).

Advertisement

Tiap tahun Sepi selalu menggelar pameran. Dalam pameran sekarang, para seniman diminta untuk menggali lagi nilai-nilai budaya Jawa yang menghilang ke dalam lukisan di tengah perkembangan zaman. Hasilnya, para seniman memiliki sudut pandangnya masing-masing.

Menol Juminar, salah satu anggota Sepi, misalnya, menyuguhkan karya berjudul Ga-Pa. Di atas kanvas berukuran 180×150 sentimeter itu, Menol menyuguhkan Petruk mengenakan kacamata hitam sedang bermain jetski.

“Ini simbol budaya Jawa haruslah menyesuaikan perkembangan zaman jika tidak ingin ditinggalkan generasi muda,” ucapnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif